Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Masuki Bisnis Kencan Online, Saham Induk Tinder Anjlok 22 Persen

Kompas.com - 02/05/2018, 08:28 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham Match Group, perusahaan induk yang menanungi Tinder, OkCupid dan Match.com anjlok 22 persen setelah CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan akan segera meluncurkan layanan kencan saat memberikan pidato pada pertemuan tahunan developer Facebook, F8, Selasa (1/5/2018) waktu setempat.

"Layanan baru Facebook ini, nantinya ditujukan untuk pengguna Facebook yang ingin membangun hubungan serius dalam jangka waktu yang lama, ujar Zuckerberg," dikutip melalui BusinessInsider.

CEO Match Group Mandy Gisberg segera merespon selang beberapa jam dari pengumuman Zuckerberg.

"Kami cukup terkejut, mengingat banyaknya data personal dan sensitif yang ada dalam wilayah ini (layanan kencan online)," ujarnya.

"Kami memahami wilayah ini jauh lebih baik dari siapapun, masuknya facebook hanya akan memberi angin segar yang baru," tambahnya.

Tentu, investor lebih terkejut dibandingkan dengan Match Group. Namun analis Wall Street mengatakan masuknya Facebook dalam dunia kencan online tidak akan merusak kondisi pasar saham.

"Kami percaya Facebook dapat membuat layanan kencan online yag baik, terlihat dari grafik sosialnya yang tidak tertandingi dan Facebook terbukti dapat mengelola fitur-fitur baru dengan baik," ujar analis Samp Kemp Piper Jaffray.

"Meskipun, kami percaya akan sangat sulit bagi Facebook untuk mengajak penggunanya bergabung dalam layanan ini, karena sebelumnya Facebook belum pernah memberikan layanan kencan online," tambahnya.

Sebagai informasi, bukan pertama kalinya perusahaan teknologi besar menggerus pertumbuhan perusahaan serupa melali inovasi yang mereka lakukkkan. Sebelumnya Amazon, dengan beragam inovasi dan ekspansi bisnisnya telah membuat pusing beberapa pesaingnya seperti UPS, Kroger, and Walgreens.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com