Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut BNI: Kredit Pendidikan Sudah Ada tetapi Butuh Sosialisasi Lagi

Kompas.com - 02/05/2018, 21:59 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
—Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Achmad Baiquni berpendapat produk kredit pendidikan perlu sosialisasi yang lebih gencar. Produk ini diyakini dapat membantu masyarakat untuk menempuh pendidikan lebih tinggi.

"Kami sudah (punya program kredit pendidikan), bulan Maret itu (peluncurannya). Kami yang pertama kali, pertama di ITS. Dan ini berlanjut terus," ujar Baiquni di Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Produk kredit pendidikan tersebut memakai nama BNI Fleksi-Pendidikan. Ini merupakan pinjaman khusus menggunakan skema kredit tanpa agunan bagi dosen dan mahasiswa, terkait pembiayaan penyelesaian tugas pendidikan dan proyek penelitian.

"Performance-nya saya belum mengikuti ya. Tapi karena mungkin di awal ya, jadi perlu lebih banyak dilakukan sosialisasi," kata Baiquni.

Baca juga: Kredit Pendidikan Salah Satu Cara Entaskan Kemiskinan

BNI Fleksi-Pendidikan diklaim selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menghendaki perbankan Indonesia menyediakan produk pembiayaan khusus untuk mendukung dunia pendidikan.

Fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk membayar biaya pendidikan tingkat sarjana (S1) hingga doktoral (S3) di lembaga pendidikan baik di luar negeri maupun di luar negeri.

Produk BNI ini dibagi menjadi dua, yaitu BNI Fleksi Mahasiswa Berprestasi dan BNI Fleksi Mahasiswa. BNI Fleksi Mahasiswa Berprestasi bisa dimanfaatkan dosen dan mahasiswa penerima beasiswa dari.

Syarat yang perlu dipenuhi antara lain adalah penyaluran beasiswanya tersebut dilakukan melalui BNI, melampirkan surat rekomendasi dari kampus yang menjelaskan bahwa yang bersangkutan adalah peneliti penerima beasiswa dan memiliki kontrak dengan pemberi beasiswa.

Baca juga: Agar Efektif, Pemberian Kredit Pendidikan Memerlukan Ini

Adapun BNI Fleksi Mahasiswa merupakan fasilitas untuk mahasiswa magister (S2) dan doktoral (S3) yang juga pekerja dan gajinya dibayarkan melalui BNI. Pengguna fasilitas ini dapat memilih skema grace period—yang memungkinkan dosen atau peneliti hanya membayar bunga dalam kurun waktu tertentudan skema reguler.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com