JAKARTA, KOMPAS.com—Bank Indonesia (BI) berencana mengamandemen perjanjian kerja sama bilateral swap arrangement (BSA) antara Jepang dan Indonesia.
Upaya ini disebut sebagai cara BI memperkuat jaring pengaman keuangan internasional, termasuk demi menjaga stabilitas rupiah dan menahan tren pelemahannya pada saat ini.
"Ketika BI megalami tekanan dan lakukan intervensi, kerja sama internasional ini menjadi secondline of defense. BI terus-menerus berupaya memperkuat kapasitas untuk menjaga stabilitas rupiah," ujar Kepala Departemen Internasional BI Doddy Zulverdi, Jumat (4/5/2018).
Penguatan BSA ini juga diharapkan meningkatkan kepercayaan pelaku ekonomi terhadap stabilitas makroekonomi di Indonesia, meski posisi cadangan Indonesia per Maret 2018 pun masih terjaga di level 126 miliar dollar AS.
Baca juga: Jepang Jadi Investor dan Mitra Dagang Terbesar di Sumut
Doddy pun menampik anggapan bahwa perubahan perjanjian bilateral tersebut terkesan tiba-tiba sejalan tren pelemahan rupiah.
"Ini sudah ada jauh sebelum tekanan muncul, sejak pertengahan 2017 sudah kami bicarakan ini," tepis Doddy.
Menurut Doddy, amandemen kerja sama BSA menunjukkan pula semakin kuatnya kerja sama keuangan dan ekonomi antara Jepang dan Indonesia. Terlebih lagi, rata-rata nilai ekspor Indonesia untuk Jepang selama 2010 hingga 2016 mencapai 23,9 miliar dollar AS atau 14,2 persen dari total ekspor Indonesia.
Baca juga: BI Buka Transaksi Swap Lindung Nilai Mata Uang Dollar AS
Jepang juga merupakan negara asal impor ketiga terbesar setelah Tiongkok dan Singapura. Rata-rata nilai impor Indonesia ke negara itu selama 2010 hingga 2016 mencapai 17,1 miliar dollar AS. Jumlah tersebut sekitar 10,6 persen dari total impor Indonesia.
Sebaliknya, Jepang merupakan negara pemasok investasi asing langsung (foreign direct investment atau FDI) terbesar kedua bagi Indonesia, hanya berada setingkat di bawah Singapura.
Nilai FDI Jepang ke Indonesia pada 2017 tercatat 4,05 miliar dollar AS, setara sekitar 17,6 persen total FDI yang masuk ke Indonesia pada tahun itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.