Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Jadi Investor dan Mitra Dagang Terbesar di Sumut

Kompas.com - 28/04/2018, 18:34 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Hubungan bilateral selama 60 tahun antara Indonesia dan Jepang berdampak positif bagi Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Di provinsi tersebut, Jepang merupakan mitra dagang terbesar ketiga.

Gubernur Sumut Erry Nuradi mengatakan, volume perdagangan dengan Negeri Sakura mencapai 29,91 juta dollar AS atau hampir Rp 415,5 miliar pada 2017.

"Jepang juga mitra investasi dengan nilai investasi mencapai 629,42 juta dollar AS melalui berbagai perusahaannya di bidang perkebunan, jasa industri, pertanian, pertambangan, dan pengolahan minyak nabati," kata Erry, Jumat (27/4/2018).

Ia menyebutkan, investasi konstruksi Jepang yang paling bernilai adalah di bidang energi, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Sarulla, Kabupaten Tapanuli Utara, dengan total daya 330 MW.

Baca juga : China-Sumut Bahas Penerbangan Langsung Cheng Du-Medan

 

Dalam waktu dekat, pemerintah Jepang akan mendanai pembangunan gedung SMP sebesar Rp 2,7 miliar.

Berdasarkan data 2016, jumlah investasi penanaman modal asing (PMA) di Sumut sebanyak 26 investor, di antaranya merupakan perusahaan asal Jepang, yaitu PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate (perkebunan karet) sejak 1970 di Kabupaten Simalungun dengan realisasi investasi 28,724 juta dollar AS.

Ada juga PT Soci Mas (industri fatty acid) sejak 1992 di Medan dengan realisasi investasi 241,971 juta dollar AS, dan PT Medco Geopower Sarulla sejak 2015 dengan investasi 310,099 juta dollar AS.

"Banyak potensi dan peluang investasi yang bisa dimanfaatkan pengusaha Jepang. Sumut punya sumber daya alam yang banyak dan terbuka untuk kerjasama ekonomi dan berbagai investasi," kata Erry.

Baca juga : Tiga Pemasok Alumunium di Sumut Jadi Pelanggan Premium PLN

Ia berharap konsulat jenderal Jepang mengundang para investornya untuk berinvestasi dalam proyek transportasi di Sumut.

Ia juga mengharapkan alumni The Association for Overseas Technical Scholarship (AOTS) Jepang di Sumut berperan aktif meningkatkan kerja sama kedua negara.

Konjen Jepang Takeshi Ishi menjawab, total investasi negaranya di Sumut mencapai 629,419 juta dollar AS dari rencana 1.252 juta dollar AS.

Ada 26 perusahaan yang berinvestasi di sana dan berdiri mulai 1970 sampai 2017. Perusahaan-perusahaan itu telah mempekerjakan 13.755 tenaga kerja.

Takeshi berharap kerja sama jangka panjang ini dapat berjalan terus dengan saling pengertian dan persahabatan.

Ia menyebutkan, AOTS adalah lembaga yang dibentuk departemen perindustrian dan swasta di Jepang pada 1995. Fungsinya memberikan pelatihan bagi negara berkembang.

Tujuan pembentukan AOTS adalah menggalang kerja sama ekonomi dengan negara peserta di bidang teknik dan manajemen.

"Alumni AOTS di Indonesia, khususnya di Sumut, bisa berperan meningkatkan investasi dengan meyakinkan pemerintah Jepang dan swasta untuk menanamkan modalnya di sini. Lulusan sekolah ini bisa menjadi penghubung Sumut dengan Jepang," ujarnya.

Kompas TV Sebanyak 12 gerbong kereta Mass Rapid Transit sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com