Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bye Bye Plastic, Kisah 2 Gadis Muda Mewujudkan Bali Bebas Sampah Plastik

Kompas.com - 07/05/2018, 12:12 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

KOMPAS.com - Tahun 2050, jumlah sampah plastik diperkirakan bakal lebih banyak dibandingkan jumlah ikan di lautan. Bahkan saat ini menurut AFP, sampah plastik di Samudera  Pasifik sudah melebihi dari gabungan luas wilayah Perancis, Jerman dan Spanyol.

Menurut riset seorang peneliti dari Universitas Georgia Jenna Jambeck tahun 2015 lalu, Indonesia sendiri merupakan penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia setelah China.

Konsumsi plastik di Indonesia mencapai 17 kilogram per tahun per kapita, dengan pertumbuhan konsumsi mencapai 6–7 persen per tahun. Dari jumlah itu, hanya 10 persen yang bisa didaur ulang. Sisanya berada di tempat pembuangan akhir, terserak di ruang publik, atau berakhir di pesisir dan lautan.

Masalah plastik itu pun menjadi keprihatinan Bye Bye Plastic, suatu gerakan yang digagas oleh dua remaja putri asal Bali, kakak beradik Melati Wijsen dan Isabel Wijsen sejak 2015 silam.

Baca juga: Krisis Sampah Plastik Ancam Indonesia, Seberapa Parahkah Kondisinya?

Ketika itu umur keduanya baru berusia 12 dan 10 tahun. Melati bercerita, dia dan adiknya tergugah untuk melakukan sesuatu setelah mengikuti kelas mengenai orang-orang yang membawa perubahan alias changemakers di sekolahnya, seperti Nelson Mandela dan Kartini.

"Waktu kami belajar tentang hal itu, lalu kami berpikir, what can we do as kid. Kami tidak mau menunggu kami sudah selesai sekolah atau dewasa. Kami ingin mulai sekarang," ucap gadis keturunan Belanda itu kepada Kompas.com usai menjadi pembicara dalam APMF 2018 di Badung, Bali, Kamis (3/5/2018).

"Kami tinggal di Bali, lalu saya berpikir masalah apa yang bisa kita pecahkan. dan kami terpikir mengenai waste plastic, itu masalah besar untuk orang besar. Tetapi kita bisa berperan in our part," tambah dia.

Dia menyebut, saat itu terdapat 40 negara yang melarang kantong plastik. "Jadi kami berpikir, kalau 40 negara bisa, ayo Indonesia, ayo Bali, kita pasti bisa," ucapnya penuh semangat.

Baca juga: Luhut Ajak ASEAN Tanggulangi Masalah Sampah Plastik di Laut

Melati Wijsen saat menjadi pembicara APMF 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, BaliKOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA Melati Wijsen saat menjadi pembicara APMF 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali
Dia mengaku sebagai anak yang masih kecil, dia dan adiknya tidak mempunyai rencana ataupun strategi apapun saat memulai Bye Bye Plastic. "Hanya pikiran untuk membuat Bali sebagai pulau yang bebas dari kantong plastik, very simple," cetus gadis kelas 9 SMA ini.

Kakak beradik itu pun berpikir untuk menaruh gagasannya itu di media sosial. Melati mengenang, saat itu yang pertama me-like di media sosial adalah ayah dan ibunya.

Setelah itu, mereka pun berpikir membuat petisi online, untuk mendapatkan dukungan dari semua orang, tidak hanya Bali dan Indonesia saja, tetapi juga secara internsional. Kedua gadis cilik itu pun membuat petisi online mengenai Pulau bali bebas dari kantong plastik. Ketika itu mereka langsung mendapat 6.000 dukungan dalam 24 jam.

"Saat kami bangun, kami terkejut. Kami reloading, dan terdapat 6.000 penandatangan. Jadi momentum untuk perubahan sudah siap. Artinya publik dan dunia sudah tahu masalah sampah plastik ini besar sekali. Kalau ke Bali, atau tinggal di Bali, kamu bisa lihat, itu masalah besar," papar Melati.

Baca juga: Kevin Lilliana, Belanja Tanpa Kantong Plastik

Setelah mendapat dukungan secara online, Melati dan Isabel pun meminta bantuan temannya untuk mewujudkan ide tersebut. mereka pun bergerak ke sekolah-sekolah untuk mengajak rekan-rekan seusia mereka agar peduli terhadap sampah plastik.

"Next step adalah bicara di sekolah-sekolah dan membuat tim. Kami mengumpulkan 6 orang teman. Ini ide kita tolong bantu. Akhirnya dari two sister to big team young people. And we kid in the mission!" ujar dia.

Saat ini Bye Bye Plastic berkekuatan 30 orang inti di Bali. Mereka terdiri dari anak berusia 9 tahun hingga mahasiswa. "Tetapi kami bekerja sama dengan 40 LSM, dan kalau kita mau aksi kita punya 20.000 orang yang bisa datang," ucapnya sambil tertawa.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Earn Smart
Literasi Keuangan yang Terlupakan

Literasi Keuangan yang Terlupakan

Whats New
Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Whats New
Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

BrandzView
Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Whats New
Kurs Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia 19 Maret 2024

Kurs Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia 19 Maret 2024

Whats New
Strategi Mendagri Tekan Laju Inflasi Jelang Lebaran

Strategi Mendagri Tekan Laju Inflasi Jelang Lebaran

Whats New
PGN Resmikan HSSE Demo Room Medan untuk Tingkatkan Keamanan Aktivitas Operasi Gas Bumi

PGN Resmikan HSSE Demo Room Medan untuk Tingkatkan Keamanan Aktivitas Operasi Gas Bumi

Whats New
Kemenaker: Pengusaha Telat Bayar THR Kena Denda 5 Persen

Kemenaker: Pengusaha Telat Bayar THR Kena Denda 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com