Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Mentan Janji Tekan Harga Beras

Kompas.com - 09/05/2018, 14:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com—Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim harga beras cenderung stabil. Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, dia bahkan berjanji menekan harga beras hingga semurah-murahnya.

"Kita tekan harga serendah-rendahnya. Itu perintah Pak Presiden. Kita tunggu di pasar nanti," ujar Amran di kantor Perum Bulog, Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Amran mengatakan, dia telah menandatangani nota kesepahaman dengan Perum Bulog untuk percepatan serapan gabah petani dan menstabilkan harga beras.

Baca juga: Jelang Lebaran, Pemerintah Fokus Turunkan Harga Beras dan Daging

Sesuai perintah Presiden Joko Widodo, kata dia, harga pangan harus segera diturunkan menjelang bulan puasa dan Lebaran. Meski sudah turun di beberapa daerah, ujar dia, harga beras masih harus diturunkan lagi agar lebih stabil.

"Yang jelas stok pangan strategis aman, lebih dari cukup untuk Ramadhan dan Idul Fitri. Bahkan untuk setelah itu," kata Amran.

Jelang bulan puasa, pemerintah akan menaikkan pasokan beras hingga 30 persen dari biasanya. Untuk melihat kondisi beras yang aman, indikatornya bisa dilihat dari stabilnya serapan Bulog stabil dan tingginya suolai untuk Pasar Induk Cipinang.

Baca juga: Mentan Klaim Stok Pangan Aman buat Ramadhan, Kalau Bisa Harga Turun

"Suplai masuk Cipinang 41.000 ton hari ini. Standarnya 25.000-30.000 ton. Stok beras jauh di atas standar. Sehingga kita simpulkan aman," kata Amran.

Amran mengatakan, tak hanya stok beras yang cukup tetapi juga komoditas lain mulai dari gula, daging, bawang merah, cabai, hingga telur ayam.

"Kami bersama Bulog, BUMN, Kementerian Perdagangan, TNI, bersama-sama melakukan operasi pasar bila diperlukan. Yang penting sekarang stok kita aman," kata Amran.

Tak hanya itu, jika dulu Indonesia tergantung impor jagung, bawang, dan ayam, sekarang kita sudah bisa mengekspor bahan pangan tersebut. Karenanya, Amran meminta masyarakat tak khawatir.

"Kita harap tahun ini lebih stabil dari tahun lalu," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com