Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Berencana Lepas Kepemilikan Saham di Bank Bukopin

Kompas.com - 11/05/2018, 09:33 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Komposisi kepemilikan saham Bank Bukopin Tbk akan berubah. Pemerintah sedang mengkaji untuk melepas 11,43 persen saham Bank Bukopin milik pemerintah.

Rencana ini akan dilakukan melalui skema penerbitan saham baru atau rights issue yang akan dilakukan pada Juni 2018 atau Juli 2018 mendatang.

Mengutip Kontan.co.id, Jumat (11/5/2018), Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, pelepasan saham minoritas di Bank Bukopin ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pasar.

"Kami akan lepas jika harga pasar sesuai," kata Aloy, kepada Kontan, Rabu (9/5/2018).

Kendati demikian, pemerintah belum dapat memutuskan terkait proses eksekusi haknya dalam rights issue tersebut.

Terkait dengan sejumlah investor yang akan masuk, Aloy mengharapkan bisa cepat selesai dalam waktu dekat.

Sebagai informasi, Kookmin Bank asal Korea Selatan dan CVC Capital Partners disebut merupakan dua investor yang berminat dalam proses rights issue bank berkode saham BBKP ini.

Bosowa Corporindo sebagai pemegang saham terbesar Bank Bukopin saat ini, dalam prospektus yang diterbitkan Senin (7/5) mengaku akan mengeksekusi seluruh haknya dalam proses rights issue di Bank Bukopin.

Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo mengakui, proses rights issue ini sudah dilakukan first filling ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Akan dilanjutkan dengan klarifikasi dan pemenuhan data lanjutan untuk persetujuan," ungkapnya.

Saat ini, ada beberapa investor potensial yang sudah masuk melalui proses due dilligence. Nantinya, investor potensial ini bisa menjadi standby buyer dalam rights issue Bank Bukopin. Dalam rights issue ini, hak pertama akan diberikan kepada pemegang saham Bank Bukopin saat ini.

Sebagai informasi, komposisi kepemilikan saham Bukopin terdiri dari mayoritas publik sebesar 40,48 persen. Sisanya, berada di tangan PT Bosowa Corporindo 30,00 persen, Kopelindo sebesar 18,09 persen, dan pemerintah sebanyak 11,43 persen.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pemerintah berniat melepas 11,43% saham Bank Bukopin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com