Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Jalur Hukum, Bank Mandiri Punya pula Upaya Lain soal Pembobolan Rp 1,8 T

Kompas.com - 21/05/2018, 23:45 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
—PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan tengah mengupayakan sejumlah langkah untuk mengembalikan kerugian akibat kasus pembobolan melalui rekayasa kredit modal kerja oleh PT Tirta Amarta Bottling Company (TAB) pada 2015.

Total kerugian yang dialami Bank Mandiri mencapai Rp 1,4 triliun. Ditambah dengan bunga dan denda, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebut kerugian negara dari pembobolan bank pelat merah ini oleh PT TAB mencapai Rp 1,8 triliun.

PT TAB sebagai salah satu debitur kategori small and medium enterprises (SME) di Bank Mandiri disebut bekerja sama dengan oknum karyawan Bank Mandiri Cabang Bandung untuk mendapat penambahan kredit. Total kredit yang dicairkan dari upaya tersebut sebesar Rp 1,4 triliun, sementara aset yang jadi jaminan dari PT TAB hanya bernilai sekitar Rp 73 miliar.

Baca juga: Apa Dampak Kasus Pembobolan Rp 1,8 T oleh PT TAB bagi Bank Mandiri?

"Nilai (jaminan) yang pasti tidak sebanding dengan total kreditnya, tetapi bentuknya lumayan baik dalam bentuk jaminan fisik, tanah, dan bangunan. Saat ini, potensi pengembaliannya bisa maksimum karena sudah ada yang melirik untuk membeli pabriknya," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas saat berbincang dengan pewarta, di kantornya, Senin (21/5/2018) malam.

Menurut Rohan, kondisi pabrik perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan itu masih baik dan berpotensi untuk mendukung kegiatan usaha, ditopang dengan teknologi yang memadai di dalamnya.

Jika ada investor jadi membeli pabrik tersebut, Rohan menilai kerugian yang diakibatkan oleh PT TAB lambat laun bisa ditutup melalui keuntungan kegiatan usaha pabrik tersebut.

Baca juga: Begini Asal Mula Kasus PT TAB yang Bobol Bank Mandiri Rp 1,83 Triliun

"Ini berjalan paralel, kami juga punya nasabah yang bergerak di industri air kemasan ini. Kami tawarkan ke mereka, ada dua yang saat ini menaruh minat terhadap aset-asetnya, pabriknya terutama," tutur Rohan.

Kejaksaan Agung sebelumnya telah menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam kasus pembobolan dana pinjaman ini, baik dari PT TAB maupun oknum karyawan dan pejabat Bank Mandiri yang diduga terlibat merekayasa data. Berkas perkara untuk penuntutan salah satu tersangka, Direktur PT TAB Rony Tedy, ditargetkan rampung dalam pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com