Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Perbankan Rontok, Wall Street Merah

Kompas.com - 30/05/2018, 05:40 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar saham Amerika Serikat ditutup merah seiring. Saham-saham sektor perbankan mejadi faktor pendorong susutnya Wall Street, Kamis Selasa (29/5/2018) waktu Amerika.

Pasar juga tertekan oleh gejolak politik yang terjadi di Italia membuat nilai tukar mata uang euro anjlok terhadap dollar AS. Selain itu, negosiasi dagang Amerika Serikat dengan China tidak berjalan dengan mulus.

Dow Jones Industrial Average anjlok 391,64 poin atau 1,58 persen menjadi 24.361,45 dengan penyusutan terbesar terjadi pada Goldman Sachs, Boeingm dan J.P. Morgan Chase.

S&P 500 menyusut 1,16 persen menjadi 2.689,86, sementara Nasdaq composite merosot 0,5 persen menjadi 7.396,59.

Baca juga: Banyak Sentimen Positif, Pasar Saham Amerika Ditutup Hijau

Kekhawatiran terhadap kondisi kredit secara global dan suku bunga ternyata cukup membebani harga saham pasar keuangan, membuat bank-bank besar AS kepayahan. Harga saham Goldman Sachs, J.P Morgan, Citigroup, Morgan Stanley, dan Bank of America seluruhnya merosot lebih dari 3 persen.

Cboe Volatility Index (VIX) sebagai indeks yang menunjukkan tingkat kekhawatiran pasar, merangkak naik hingga level 18.

"Semakin maraknya gejolak politik yang terjadi di beberapa negara yang diiringi dengan merosotnya kondisi perekonomian di wilayah-wilayah tersebut menimbulkan pertanyaan bagi investor mengenai keberlanjutan perbaikan dan masa depan wilayan tersebut," ujar Chief Economist Stifel Nicolaus Lindsey Piegza, dikutip melalui CNBC.

Kondisi ini memicu meningkatnya permintaan terhadap aset yang dianggap lebih aman, seperti obligasi Amerika, US Treasurys. Suku bunga US 10 year Treasurys pun merosot 2,77 persen pada Selasa (29/5/2018), jatuh dari level tertingginya 3,1 persen minggu lalu.

Selain itu, Co-president JP Morgan Daniel Pinto mengatakan pendapatan yang dihasilkan dari perdagangan saham di sektor keuangan akan datar dari tahun ke tahun (year on year/yoy).

"Secara keseluruhan, pendapatan pasar sebagaimana yang kita lihat hari ini, akan datar dari tahun ke tahun," ujarnya.

Sementara, Morgan Stanley mengalami hari terburuknya sejak Juni 2016 dengan merosot 5,75 persen.

Di sisi lain, pada akir minggu ini Perdana Menteri Italia menunjuk mantan pejabat International Monetary Fund (IMF) Carlo Cottarelli sebagai perdana menteri sementara untuk membentuk kabinet baru dan mengembalikan kondisi politik negara tersebut.

Negara dengan perekonomian terbesar ketiga di Eropa tersebut sedang kepayahan untuk membentuk pemerintahan yang stabis setelah hasil pemilu pada bulan Maret lalu menghasilkan ketidak jelasan.

Belum lagi, pemerintahan Presiden Trump juga mengatakan pada Selasa (29/5/2018) bahwa mereka akan teruss melangsungkan tarif dagang kepada China setelah sebelumnya sempat mengumumkan solusi untuk negosiasi di antara kedua negara tersebut.

Gedung Putih menyatakan, Amerika akan merilis sejumlah barang dagang China senilai 50 miliar dollar AS yang akan dikenai tarif 25 persen. Amerika juga akan terus melangsungkan ligitasi (penyelesaian perkara melalui pengadilan) dengan China melalui Organisasi Perdagangan Dunia  (WTO).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com