Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Pertamax Pakai T-Cash, Dapat Cashback 10 Persen

Kompas.com - 04/06/2018, 10:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Persero mendorong terwujudnya gerakan nontunai atau cashless yang digalakkan pemerintah. Caranya yakni dengan menerapkan sistem pembelian bahan bakar minyak menggunakan teknologi pembayaran nontunai di SPBU milik Pertamina.

Pertamina menggandeng Telkomsel untuk menggunakan T-Cash sebagai alternatif alat pembayaran. T-Cash merupakan layanan uang elektronik yang dapat digunakan membayar apapun dengan metode QR scanning.

Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid mengatakan, aplikasi digital di SPBU sangat mendukung proses transaksi jaman sekarang.

"Konsumen bisa mempercepat transaksinya di SPBU dan berdampak pada berkurangnya antrean kendaraan," ujar Mas'ud di Rest Area kilometer 57, Cikampek, Sabtu (2/6/2018).

Baca juga: Melalui T-Cash, Belanja Masyarakat Penerima Bansos Bisa Dikontrol

Cara penggunaannya yakni konsumen tinggal memindai QR barcode yang terdapat pada operator pengisi BBM, dengan kamera ponsel. Setelah barcode dipindai, pengguna mengisi angka seharga pembelian BBM di aplikasi T-Cash.

Nantinya sistem akan memverifikasi pembayaran. Setelah itu, pengguna tinggal menekan tombol submit pembayaran.

Rata-rata pembayaran cashless ini bisa dilakukan relatif singkat hingga hitungan detik. Dengan membayar menggunakan T-Cash untuk produk Pertamax, konsumen mendapat keuntungan cashback sebesar 10 persen.

“Layanan T-Cash kami hadirkan dalam upaya mempercepat pengembangan konsep Smart Payment sekaligus merupakan wujud dukungan dalam membangun gerakan nasional non-tunai yang dicanangkan pemerintah,” kata Mas’ud.

Saat ini, layanan cashless melalui T-Cash sudah tersedia pada 57 SPBU di Indonesia. Sedangkan, SPBU Self-service dapat ditemui di 65 SPBU.

Tak hanya di SPBU, T-cash juga bisa digunakan saat membeli BBM yang dibawa motor satgas BBM yang dioperasikan di sepanjang jalur mudik Jawa-Madura-Bali. QR barcode T-Cash akan ditempel di motor tersebut dan bisa di-scan pembeli bahan bakar menggunakan ponselnya.

"Ada 220 motor bayarnya pake T-Cash nanti, ada QR code-nya," kata Mas'ud.

Meski begitu, SPBU maupun pos pembelian BBM lainnya tetap menerima oembayarans ecara tunai maupun mrbggunakan kartu debet/kredit. Penggunaan T-Cash hanya srbagai akternatif yang mempermudah pelanggan jika tak mengantungi uang tunai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com