Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Tembus Rp 14.000, Ini Kata Gubernur BI

Kompas.com - 22/06/2018, 15:05 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, libur panjang Lebaran 2018 membuat rupiah kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Pasca-libur panjang tersebut, nilai tukar rupiah menembus level 14.000 per dollar AS. Dilansir dari Bloomberg Dollar Index pada Kamis (21/6/2018), rupiah ditutup melemah 170 poin ke posisi Rp 14.102 per dollar AS.

Sementara itu, rupiah pada Jumat (22/6/2018) dibuka menguat lima poin ke level Rp 14.097 per dollar AS.

"Karena libur yang cukup panjang, selama libur terjadi kenaikan dan tekanan global. Hampir semua mata uang mengalami pelemahan, jadi enggak usah kaget," kata Perry di Kompleks Gedung BI, Jumat siang.

Baca juga: Mencari Obat Mujarab buat Rupiah

Untuk itu, Perry memastikan bahwa BI bakal terus melakukan langkah stabilisasi dengan cara melakukan intervensi pasar baik valuta asing (valas) ataupun surat berharga nasional atau SBN. Kebijakan moneter dan makroprudensial pun turut menjadi cara BI menstabilkan kondisi rupiah.

"Pelemahan nilai tukar bila dilihat year to date tidak seburuk negara lain. Kami memperkirakan kedepan dengan langkah kebijakan BI, baik kenaikan suku bunga dan relaksasi makroprudensial untuk membangun sektor perumahan, maka stabilitas akan tetap terjaga," ucap Perry. 

Tak hanya kurs rupiah, Perry meyakini jika nantinya perekonomian bisa tumbuh. Imbasnya, kepercayaan investor asing dan domestik akan semakin tinggi untuk menanamkan uangnya di Indonesia.

"Bagi (investor) luar negeri, kami meyakini dengan langkah moneter akan membuat aset di pasar keuangan itu menarik, khususnya untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Departemen Pengembangan Pendalaman Pasar Keuangan BI Nanang Hendarsyah menegaskan, depresiasi rupiah pada perdagangan Kamis kemarin di luar ekspektasi atau overshoot

"Overshoot itu sebetulnya kemarin," tutur Nanang.

Meski demikian, Nanang meyakinkan bahwa kurs rupiah saat ini sudah lebih stabil dan mengalami perbaikan. Hal itu merupakan imbas penyesuaian terhadap kondisi pasar global yang sedang bergejolak.

"Hari ini udah normal kan istilahnya sudah menyesuaikan dengan kondisi globalnya. Sebetulnya kemarin kan ada loss memory, sebelum libur panjang itu Rp 13.930 per dollar AS. Kemudian, begitu masuk NDF-nya (Perdagangan Mata Uang Berjangka) sudah segitu (ke Rp 14.000 dollar AS)," kata dia.

Kompas TV Kondisi rupiah yang masih di atas level 14.000 rupiah membuat industri penerbangan harus menanggung beban operasional lebih besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Whats New
Kemendag Resmi Keluarkan Bahan Bahan Baku Tepung Terigu dari Lartas

Kemendag Resmi Keluarkan Bahan Bahan Baku Tepung Terigu dari Lartas

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 30 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 30 April 2024

Spend Smart
Kementan Tetapkan HET Biaya Pupuk Subsidi Organik Rp 800 Per Kilogram

Kementan Tetapkan HET Biaya Pupuk Subsidi Organik Rp 800 Per Kilogram

Whats New
Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com