Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Pekan ini, Pertamina Uji Pasar Elpiji 3 Kilogram Non-subsidi

Kompas.com - 02/07/2018, 09:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


JAKARTA,  KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mulai uji pasar elpiji 3 kilogram non subsidi pada awal Juli 2018.

Uji pasar dilakukan sebelum resmi diluncurkan ke publik untuk dipasarkan. Pembeda pembeda tabung elpiji 3 kilogram subsidi dengan yang non-subsidi adalah dengan warna dan tambahan tulisan.

Produk tersebut dianggap sebagai solusi bagi masyarakat kelompok mampu yang selama ini lebih cocok menggunakan elpiji ukuran 3 kilogram.

"Biasanya uji pasar lebih dari dua bulan," ujar VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito.

Harga lebih tinggi

Pertamina belum menentukan harga yang pasti untuk LPG Bright Gas ukuran 3 kilogram non-subsidi. 

Baca: Elpiji 3 kg Non-subsidi Akan Dibanderol di Atas Rp 35.000 Per Tabung

Menurut Adiatma, kemungkinan gas non-subsidi tersebut dipatok harga di atas Rp 11.000 per kilogram. Dengan volume 3 kilogram, harganya diperkirakan lebih dari Rp 33 ribu per tabung. 

Harga yang sama diterapkan untuk Bright Gas tabung pink ukuran 5,5 kilogram yang dibanderol di atas Rp 11.000 per kilogram. Untuk volume 5,5 kilogram, harganya sekitar Rp 65.000 per tabung.

"Harganya bisa lebih dari Rp 35.000 karena yang beda servisnya dengan biasa, berbeda pelayanannya," kata Adiatma.

Uji pasar bright gas 3 kilogram akan dilakukan secara bertahap. Hal ini untuk mengukur minat masyarakat terhadap gas non-subsidi tersebut.

Adapun wilayah yang menjadi sasaran adalah wilayah Jakarta dan Surabaya. Pertamina akan mendistribusi sekitar 5.000 tabung elpiji.

Baca juga: 8 Hal Terdampak Pelemahan Rupiah yang Tembus Rp 14.000 per Dollar AS

Target pasar elpiji 3 kilogram non-subsidi adalah kalangan menengah ke atas. Untuk Jakarta, Pertamina akan menyasar wilayah yang tingkat perekonomiannya lebih tinggi dan juga kawasan elit.

"Kemungkinan kita nyoba di daerah Pondok Indah," kata Adiatma.

Pasar potensial

SPBU COCO Yos Sudarso membuka layanan program promo trade in atau penukaran LPG 3 kilogram dengan Bright Gas 5,5 kilogram untuk masyarakat Sumatera Utara, Rabu (22/11/2017)KOMPAS.com / Mei Leandha SPBU COCO Yos Sudarso membuka layanan program promo trade in atau penukaran LPG 3 kilogram dengan Bright Gas 5,5 kilogram untuk masyarakat Sumatera Utara, Rabu (22/11/2017)

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, Pertamina melihat ada permintaan yang signifikan dari pasar untuk produk tersebut, terutama konsumen yang tidak membutuhkan elpiji berukuran besar seperti 12 kilogram.

Salah satu pangsa pasar produk ini yaitu masyarakat yang tinggal di apartemen atau secara umum konsumen yang lebih cocok menggunakan elpiji 3 kilogram, menyesuaikan dengan kebutuhan sehari-harinya.

"Per 1 Juli mulai dijual. Itu dijual saja karena demand-nya ada, tapi tidak subsidi," kata Nicke.

Nicke menyebut, saat penjualan elpiji 3 kilogram ini nantinya akan sama dengan penjualan produk non-subsidi lainnya, seperti elpiji 12 kilogram, sehingga tidak ada wilayah khusus untuk pemasarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com