Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Juni 2018 Tercatat 0,59 Persen

Kompas.com - 02/07/2018, 12:41 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik mencatat terjadi inflasi sebesar 0,59 persen pada Juni 2018.

Hal ini disebabkan momentum hari raya Idul Fitri di mana transaksi perdagangan meningkat dan naiknya beberapa indeks pengeluaran.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi terjadi di 82 kota dengan indeks harga konsumen sebesar 133,77.

Tingkat inflasi tahun kalender, yakni dari Januari hingga Juni 2018 sebesar 1,9 persen.

(Baca: Harga Komoditas Stabil, Inflasi Juni Diprediksi 0,2 Hingga 0,25 Persen)

 

Sedangkan, tingkat inflasi dari tahun ke tahun jika dibandingkan dengan Lebaran yang jatuh pada Juni 2017 sebesar 3,12 persen.

"Kalau kita lihat 3,12 persen masih di bawah sasaran inflasi 3,5 persen. Tentu ini capaian yang menggembirakan," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/7/2018).

Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 2,71 persen. Sementara inflasi terendah terjadi di Medan dan Pekanbaru sebesar 0,01 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan dengan naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.

(Baca: Inflasi Juni 2018 Diperkirakan Lebih Rendah Dibandingkan Tahun Lalu)

 

Dari data BPS, inflasi kelompok bahan makanan pada Juni 2018 sebesar 0,88 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,4 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,27 persen; kelompok sandang sebesar 0,36 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,07 persen; dan kelompok transportaai, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,5 persen.

Harga pangan stabil

Suhariyanto mengatakan, angka inflasi tersebut bisa dipahami karena terjadi di masa hari raya. Meski terjadi inflasi, tak menunjukkan daya beli masyarakat yang rendah.

"Daya beli masyarakat masih bagus. Yang membedakan dengan Lebaran sebelumnya bahan makanan terjaga (harganya)," kata Suhariyanto.

Suhariyanto mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengendalikan harga di pasar, terutama harga pangan.

Ibu Jejen pedagang sayur di Sukamaju Baru, Cimanggis Depok sedang membersihkan bawang putih, Rabu (14/2/2018).KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Ibu Jejen pedagang sayur di Sukamaju Baru, Cimanggis Depok sedang membersihkan bawang putih, Rabu (14/2/2018).

 

Untuk beberapa komoditas di sektor pangan justru terjadi deflasi. Deflasi terjadi untuk telur ayam ras, cabai merah, beras, dan bawang putih.

"Saya sudah duga daging beku naik harganya, makanya kita impor jauh hari. Beras juga terjaga. Komoditas sangat terjamin," kata Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com