Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Dorong Produksi Kapal Dalam Negeri Berbahan Dasar Bambu

Kompas.com - 03/07/2018, 10:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berjanji untuk membantu proses sertifikasi produksi kapal berbahan dasar bambu sebagai alternatif bagi nelayan untuk melaut.

Hal itu diungkapkan Susi ketika menghadiri peluncuran kapal bambu oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di Taman Hiburan Pantai Kenjeran, Surabaya, Senin (2/7/2018).

"Saya akan membantu sertifikasi, jika sudah siap nantinya akan diproduksi secara massal. Untuk kapal bambu buatan ITS ini sendiri, saya berharap dapat diselesaikan menjadi produk jadi agar segera dipergunakan oleh para nelayan," kata Susi melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (3/7/2018).

Adapun kapal bambu yang diluncurkan oleh ITS diberi nama Baito Deling.

Baca juga: Menteri Susi: Kapal Nelayan di Atas 30 GT Tak Berhak Pakai Solar Bersubsidi

 

Menurut Heri Supomo selaku inventor sekaligus Ketua Tim Baito Deling Research, kelangsungan industri kecil dan menengah (IKM) untuk galangan kapal berbahan dasar kayu semakin tidak menentu yang berdampak pada tingginya harga jual di pasaran.

Dilatarbelakangi hal tersebut, Tim Baito Deling mulai meneliti tentang kemungkinan penggunaan bambu untuk kapal tangkap sejak 2012 silam.

Dari hasil penelitian tersebut, didapati bahwa kapal berbahan dasar bambu memiliki kekuatan yang tak kalah dengan kapal berbahan dasar kayu jati.

Kapal ini mampu menekan biaya hingga 60 persen, menjadikan bambu sebagai material alternatif masa depan,” kata Heri yang juga merupakan dosen Teknik Perkapalan di ITS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

Spend Smart
Memahami Pajak Investasi Emas

Memahami Pajak Investasi Emas

Whats New
Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com