Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo IV Belum Akan IPO dalam Waktu Dekat

Kompas.com - 05/07/2018, 19:45 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV) (Persero) dipastikan tak akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat.

Hal itu dipastikan Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung selepas mencatatkan obligasi senilai Rp 3 triliun di BEI, Kamis (5/7/2018).

"Untuk saat ini kami belum mengarah ke sana, jadi kami masih fokus pada obligasi ini dan juga penyelesaian proyek strategis," terang Doso kepada wartawan.

Hal sama pun berlaku pada anak usaha Pelindo IV, kendati Doso memastikan bahwa beberapa anak usahanya telah siap untuk melakukan initial public offering (IPO).

Baca juga: Bos BEI Berharap Makin Banyak BUMN yang Melantai di Pasar Modal

"Kalau untuk IPO beberapa anak usaha kita sudah bisa tetapi untuk sekarang belum kita lakukan karena kami belum siap, kami mau mantapkan dulu anak usaha kami, baru nanti IPO," kata dia.

Saat ini, Pelindo IV sudah memiliki 3 anak usaha dan berencana menambah 2 lagi. Doso ingin agar bisnis anak usaha Pelindo IV mantap agar tak menggerogoti bisnis induk usahanya sebelum memutuskan IPO.

"Pertama kita melakukan transformasi dulu mengenai bisnis usahanya. Kedua mengenai prospek usahanya seperti apa. Ketiga marketnya seperti apa. Nah ini kalau anak usahanya dibentuk menggerogoti induk usahanya kan sama aja. Kita ciptakan bisnis-bisnis baru untuk anak usaha kita. Jadi persepsinya saya, anak usaha bukan mengambil dari induk tapi harus mensupport induk," ujar dia.

Baca juga: Pelindo IV Resmi Catatkan Obligasi Rp 3 Triliun di BEI

Adapun Pelindo IV tengah menyelesaikan empat proyek strategisnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Aksi korporasi perdana Pelindo IV berupa pencatatan obligasi senilai Rp 3 triliun di BEI ditujukan perseroan untuk membantu pembiayaan keempat proyek strategis tersebut.

"Obligasi ini fokus pada empat proyek strategis kami, yakni Makassar New Port, Kendari New Port, kemudian Terminal Peti Kemas Bitung, dan Pelabuhan Pantoloan Palu. Empat pelabuhan ini kami proyeksikan jadi tiang penyangga di kawasan Indonesia Timur untuk ekspor dan impor maupun kegiatan antar-pulau," ujar Doso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com