Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Digitalisasi Pertanian Terintegrasi, Bank Lebih Mudah Modali Petani

Kompas.com - 09/07/2018, 18:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia menjadi salah satu mitra BUMN dalam penerapan program Kewirausahaan Pertanian dan Digitalisasi Pertanian.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan PT BNI Catur Budi Harto menganggap program tersebut mempermudah perbankan memberi modal pada petani. Sebab, ada aplikasi besutan Telkom bernama Logtan yang menggabungkan berbagai informasi lintas lembaga untuk keperluan pertanian dalam satu platform.

"Dengan sistem itu bisa membuat perencanaan sehingga ada dua sisi manfaat. Kami mudah mengakses petani dan petani juga mudah akses permodalan," ujar Catur di kantor Kementeriam BUMN, Jakarta, Senin (9/7/2018).

Baca juga: Mandiri Salurkan Bantuan Pendanaan ke Korporasi Pertanian Sliyeg

Catur mengatakan, dalam menjalankan kewirausahaan, bersama-sama dengan CSR mereka memberdayakan petani. Dengan aplikasi Logtan, petani diberikan kartu tani untuk mempermudah proses pemberian kredit.

Kartu tersebut menghimpun semua data mengenai petani, mulai dari identitas, profil petani, hingga status lahan yang digarap.

Ia menambahkan, ciri petani yang berdaya adalah mandiri, memiliki daya tawar tinggi terhadap produk yang dihasilkan, dan harus sejahtera. Oleh karena itu, BUMN bersama perbankan akan mewujudkan petani yang berdaya itu.

"Dalam konteks pembiayaan, ada unsur kebutuhan. Tidak hanya untuk budidaya, kebutuhan hidup juga," kata Catur.

Oleh karena itu, tugas bank yakni menyediakan dana kredit untuk memenuhi kebutuhan para petani. Jika tidak, para petani akan lari ke pihak ketiga untuk meminjam uang dengan bunga jauh lebih besar. Sementara jika mengambil kredit di perbankan, setiap bulannya, pinjaman per Rp 1 juta bunganya hanya sekitar Rp 5.800.

Baca juga: Menteri BUMN Resmikan Mitra BUMDes Bersama di Indramayu

"Kalau tidak diberikan pada saat yang tepat, dia sudah butuh, dia akan lari ke pihak ketiga dan mahal," kata Catur.

Catur mengatakan, jika petani mudah mendapat modal, maka mereka akan mudah membeli sarana pertanian. Petani juga akan membeli pupuk dan benih berkualitas dalam jumlah cukup untuk menggarap lahannya.

"Dengan cara budi daya yang tepat, minimal bisa produksi standar 6-7 ton perhektar tercapai. Mencapai target produksi optimal," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap PerkuatPertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap PerkuatPertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com