Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat IPO Hari Ini, IPCC Ingin Menjadi 5 Terbesar Dunia tahun 2023

Kompas.com - 09/07/2018, 20:12 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indonesia Kendaraan Terminal (Tbk) melakukan pencatatan saham, Senin (9/7/2018) di Bursa Efek Indonesia.

Perseroan menggunakan dana yang diperoleh dari IPO untuk mengembangkan terminal kendaraan. Hal tersebut berkaitan dengan rencana perusahaan yang berkode emiten IPCC itu untuk menjadi pengelola terminal mobil terbesar ke-5 di dunia pada tahun 2023.

Harga penawaran saham (Initial Public Offering/ IPO) PT Indonesia Kendaraan Terminal (Tbk) sebesar Rp 1.640 per lembar saham dengan jumlah saham yang ditawarkan 509,148 juta atau 28 persen dari jumlah saham.

Saat ini, IPCC memiliki lahan dengan luas 31 hektar dengan kapasitas 700.000 kendaraan. Hingga 2023, IPCC menargetkan akan menggelontorkan uang Rp 500 miliar untuk memperluas dan menambah aset non-lahan.

"Kita sekarang sewa lahan kepada induk kita, kemudian ada perbaikan minor untuk pengerasan dan perapihan lahan. Industri-industri disitu ada yang digunakan untuk penumpukan kontainer, lahannya sudah dibeton tinggal dirapihkan saja," ujar President Director PT Indonesia Kendaraan Terminal (Tbk) Chievy Adi.

Dana Rp 500 miliar itu dipakai untuk mengembangkan aset non-lahan seperti lapangan penumpukan, gedung parkir vertikal, instalasi listrik, kantor, dan lain-lain. Untuk lahan sendiri, dia menyebutkan akan tetap sewa, hanya jika sebelumnya tahunan maka berganti menjadi jangka panjang dibayar dimuka 5 tahun.

Selain itu, Chievy mengungkapkan bahwa diantara perusahan-perusahaan yang ada, paling besar kebetulan adalah car terminal. Oleh karena itu, untuk menjadi lebih besar membutuhkan ekspansi lahan yang luas karena berkaitan sengan volume tampung.

"Harapan tahun 2023 yakni menjadi 5 besar dunia. Ketika ingin dilihat dunia dan dunia percaya kepada kita, hal yang paling mudah dilakukan adalah pembuktian berapa kapasitas dan berapa kargo yang dapat ditangani oleh operator pelabuhan tersebut atau operator terminal tersebut," kata Chievy.

Untuk pengembangan hingga akhir tahun ini, Chievy menyebutkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 80 miliar.

"Kita lakukan di awal tahun lalu yakni penambahan 3 hektar, sudah progres fisik. Menambah 2 hektar selama proses serah terima lahan, kemudian baru dikerjakan konstruksinya," ujar Chievy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com