Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Kritik Guru yang Kejar Sertifikasi demi Gaji Semata

Kompas.com - 10/07/2018, 15:17 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengkritik sikap para guru yang tidak serius dalam memperbaiki pendidikan di Indonesia.

Menurut dia, ada kecenderungan guru hanya ikut sertifikasi sebagai syarat untuk kenaikan pangkat yang ujungnya agar bisa mendapatkan tambahan tunjangan profesi.

"Saya dulu dengar guru ada sertifikasi, saya senang. Tapi sekarang, sering sertifikasi itu tidak mencerminkan apa-apa. Mungkin prosedural saja supaya bisa mendapatkan tunjangan. Bukan dia tersertifikasi berarti profesional menjadi guru," kata Sri Mulyani saat berbicara di hadapan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di gedung PGRI, Jakarta Pusat, Selasa (10/7/2018).

Padahal, kualitas pendidikan sangat bergantung pada kualitas guru yang berinteraksi lebih lama dengan anak-anak dibandingkan dengan orangtua mereka sendiri.

Baca juga: Ketum PGRI Curhat Tunjangan Guru ke Sri Mulyani

Dia merujuk studi Bank Dunia yang menyebutkan untuk mencapai peningkatan kualitas hasil sekolah, bergantung sepenuhnya pada manajemen sekolah sampai kualitas tenaga pendidiknya.

"Saya dengar juga, guru honorer banyak sekali, guru tetapnya ke mana? Ada yang menerima gaji, guru tetapnya enggak ngajar, yang ngajar guru honorer yang gajinya on off begitu. Berarti banyak sekali masalah akuntabilitas dari cara kita mengelola," ujar Sri Mulyani.

Komitmen guru

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat berpidato dalam acara yang digelar pengurus besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Selasa (10/7/2018) pagi.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat berpidato dalam acara yang digelar pengurus besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Selasa (10/7/2018) pagi.

 

Setelah menyampaikan kritiknya, Sri Mulyani mengajak para guru agar berkomitmen memperbaiki kualitas belajar mengajar.

Terlebih, anggaran untuk pendidikan di Indonesia terbilang besar, yakni 20 persen dari APBN setiap tahun yang realisasinya selalu naik karena pendapatan dan belanja negara juga terus meningkat.

"Saya berharap guru berkomitmen memperbaiki indeks kualitas hasil belajar mengajar. Sehingga bisa mempertanggung jawabkan betul-betul proses belajar-mengajar ini," ujar Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com