Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Bagikan Kiat Pemerintah Kurangi Ketergantungan Impor

Kompas.com - 11/07/2018, 11:01 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah secara bertahap mulai mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Upaya ini dimulai dengan identifikasi kebutuhan industri oleh Kementerian Perindustrian yang kemudian disambut dengan penyesuaian kebijakan di bidang perpajakan, kepabeanan, hingga kebijakan fiskal lainnya.

"Apa yang disampaikan adalah profil dan tantangan dari masing-masing industri. Industri makanan minuman, karet, tekstil, industri yang berhubungan dengan barang elektronik. Masing-masing kan memiliki persoalan yang berbeda-beda," kata Sri Mulyani saat ditemui di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Rabu (11/7/2018).

Baca juga: Agar Perang Dagang Tak Ganggun Ekspor Indonesia, Ini Antisipasinya

Setelah Kementerian Keuangan menerima detil dari identifikasi tiap-tiap industri, kemudian ditindaklanjuti dengan kajian kebutuhan masing-masing dari sisi pajak hingga bea dan cukai.

Kementerian Keuangan bersama Badan Kebijakan Fiskal (BKF) akan merumuskan kebijakan seperti apa yang nantinya bisa mendorong pertumbuhan industri tersebut lebih baik lagi.

"Ada yang sifatnya masih raw material, mau membuat hilirisasi, maka membutuhkan respon policy yang berbeda dengan yang selama ini mengimpor bahan baku atau bahan antara atau barang modalnya untuk tujuan ekspornya mereka," tutur Sri Mulyani.

Kerja sama dengan Eximbank

Selain itu, Kemenkeu juga akan bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank.

Kerja sama ini dilakukan untuk mendukung pendanaan terhadap para eksportir sampai menyokong hal lain yang sifatnya jaminan dan poin-poin teknis lainnya.

"Tujuannya tentu saja dalam jangka menengah panjang, kami bisa mengurangi ketergantungan impor dan mendukung kenaikan ekspor," ujar Sri Mulyani.

Sejumlah pekerja di pelabuhan Gorontalo menyiapkan jagung yang akan diekspor ke Filipina, Jumat (4/5/2018).KOMPAS.COM/ROSYID AZHAR Sejumlah pekerja di pelabuhan Gorontalo menyiapkan jagung yang akan diekspor ke Filipina, Jumat (4/5/2018).

Dalam rapat terbatas di Istana Bogor beberapa waktu lalu, para menteri diberi arahan oleh Presiden Joko Widodo mengenai strategi menghadapi kebijakan perdagangan di Amerika Serikat.

Selain itu, pemerintah membahas peningkatan investasi dan ekspor yang selama ini masih kalah dengan laju pertumbuhan impor yang tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com