Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Hemat Anggaran, Menhub Beri Kesempatan Swasta Bangun Bandara

Kompas.com - 11/07/2018, 20:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membuka kemungkinan tumbuhnya bandara-bandara yang dibangun pihak swasta.

Saat ini Indonesia tengah mengembangkan kawasan wisata. Semakin banyak destinasi wisata, maka aksesibilitasnya juga harus diperbanyak.

Sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan habis jika banyak dialokasikan untuk pembangunan sarana dan prasarana transportasi saja.

"Kami sedang mengkaji jika dimungkinkan tetap dimiliki oleh swasta dan kami hanya mengontrol operator harus dilakukan oleh AP I atau AP II atau pihak yang memiliki itu," ujar Menhub saat menjadi pembicara Indonesia Development Forum 2018 di Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Dengan dikontrol pemerintah, maka keamanan dan kenyamanan penumpang bisa terjaga. Budi mengatakan, anggaran Kementerian Perhubungan untuk pembangunan tersebut dalam lima tahun tak lebih dari Rp 500 triliun.

Sementara itu untuk mengoptimalkan konektivitas Indonesia sebagai negara kepulauan, butuh dana hingga empat kali lipat dari itu.

"Apa yang kami lakukan, tentu dengan berbagai upaya kita melibatkan swasta, baik swasta nasional dan internasional," kata Budi.

Kerjasama dengan pihak swasta telah diterapkan dalam membangun kereta api cepat Jakarta-Bandung. Proyek tersebut merupakan kerjasama PT Kereta Cepat Indonesia China dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Budi Karya mengatakan, kerjasama dengan pihak swasta bukan berarti menjual. Justru, akan menghemat anggaran pemerintah pusat maupun daerah dalam mengembangkan pembangunan.

"Kita kerjasama dalam kurun 20-30 tahun, maka kantong pemerintah yang tadinya dibangun untuk proyek-proyek yang feasible bisa digunakan untuk pelabuhan bandara yang di ujung-ujung Indonesia yang tidak terbayangkan kita sampai ke sana," kata Budi.

"Oleh karenanya apa yang kita lakukan sekarang kita tidak saja mengandalkan APBN sebagai tools. Kita akan mampu menghemat dana dana APBN dan kita bisa membiayai masyarakat di pinggiran," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com