Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Saham Terendah Diprediksi Terjadi pada Agustus-September

Kompas.com - 13/07/2018, 08:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee memperkirakan titik bawah pelemahan indeks saham terjadi pada bulan Agustus dan September. Menurut dia, setahun jelang pemilu, indeks rata-rata cenderung negatif.

"Indeksnya mungkin hit bottom di Agustus- September. Tapi tahun sesudah pemilu, positif," ujar Hans di Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Hans menilai indeks mulai tertekan dan bergerak ke bawah sejak Mei. Biasanya di awal tahun indeks masih tinggi karena melihat laporan keuangat tahun lalu. Kemudian, memasuki kuartal I pada April, akan terlihat laba dan ruginya. Seelahnya indeks mengalami fluktuasi dan mencapai bottomnya pada September.

"Bottom sekitar 5.400. Mungkin akan sampai September bottomnya," kata Hans.

Baru setelah itu, indeks merangkak naik. Meski begitu, pola tersebut tak selalu sama setiap tahunnya. Hans mengatakan, biasanya periode investasi pada September, Oktober, hingga Maret tahun berikutnya lebih positif dari bulan-bulan setelahnya.

Meski begitu, faktor eksternal yang akan mempengaruhi pergerakan indeks saham tetap perlu diperhitungkan.

"Masih melihat gonjang ganjing global. Perang dagang tidak tahu sampai kapan. Faktor suku bunga lebih bisa diprediksi. Faktor perang dagang tidak bisa diprediksi," kata Hans.

Hans memprediksi indeks sektoral yang masih tetap menjadi primadona yakni untuk infrastruktur dan konstruksi. Sebab, perhatian pemerintah pada sektor tersebut sedang tinggi-tingginya ditandai dengan pembangunan infrastruktur di mana-mana.

Selain itu, sektor finansial juga masih aman. Ia memandang Jasa Marga, Telkom, dan PGN mernjadi perusahaan yang masih memiliki peluang besar di tengah ketidakpastian pasar.

"Pasar saham terkait infrastruktur masih menjanjikan. Telekomunikasi seperti internet juga masih berpeluang besar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com