Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Siapkan Program Tol Udara Bersubsidi

Kompas.com - 14/07/2018, 20:59 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia tengah mengembangkan program tol udara untuk menekan disparitas harga di wilayah pedalaman.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso mengatakan, pembangunan dan pengembangan perekonomian nasional harus bisa dirasakan oleh segenap rakyat Indonesia secara merata. Baik itu yang berada di bagian terluar, terdalam, terisolir dan yang rawan bencana.

Namun tidak semua wilayah tersebut bisa terjangkau oleh transportasi secara umum. Salah satu transportasi yang bisa dikembangkan untuk menjangkau wilayah tersebut secara cepat adalah transportasi udara.

"Namun negara harus tetap hadir di daerah-daerah tersebut sehingga pemerataan pembangunan yang saat ini sedang digalakkan pemerintah bisa dinikmati juga oleh masyarakat setempat. Untuk itulah Ditjen Perhubungan Udara membuat terobosan dengan membuat program tol udara dengan sistim subsidi," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/7/2018).

Menurut Agus, program Tol Udara merupakan perintah Presiden Joko Widodo pada akhir tahun 2016 lalu. Tol Udara merupakan kelanjutan dari Tol Laut, di mana barang-barang yang telah diangkut oleh kapal dalam Tol Laut akan dilanjutkan ke daerah-daerah tujuan perintis menggunakan pesawat udara.

Ia menambahkan, ada dua sasaran dari program tol udara ini. Pertama, menjamin ketersediaan barang dan untuk mengurangi disparitas harga bagi masyarakat.

Kedua, menjamin kelangsungan pelayanan penyelenggaraan angkutan barang ke daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan.

"Harga kebutuhan pokok yang tinggi di pedalaman itu karena biaya operasional transportasinya yang mahal. Oleh karena itu kami memberikan subsidi biaya operasional kepada maskapainya sehingga tarif transportasi rendah dan barang yang diangkut juga tidak naik harganya," kata Agus.

Subsidi yang diberikan oleh pihaknya, lanjut Agus, mencapai Rp 600-700 miliar per tahun. Subsidi itu diberikan kepada maskapai yang lolos seleksi untuk menjadi operator tol udara tersebut.

Hingga saat ini sudah dilaksanakan program Tol Udara di 3 tempat yaitu Papua, Kalimantan dan Sulawesi. Terdapat lebih dari 51 daerah atau distrik di pedalaman Papua, Kalimantan dan Sulawesi yang menjadi tujuan Tol Udara ini.

Sebagai contoh di Papua, Tol Udara dilakukan di antaranya dari kota Timika, Wamena dan Yahukimo menuju daerah dan distrik di Korupin, Puncak Jaya dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com