Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaring Investor, BEI Incar Mal untuk Galeri Investasi

Kompas.com - 16/07/2018, 13:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengincar mal dan pusat perbelanjaan sebagai tempat memperluas jaringan galeri investasi.

Dengan demikian, calon-calon investor potensial bisa dijaring dengan semakin luasnya promosi untuk berinvestasi.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fauzi mengatakan, hal tersebut merupakan bentuk inovasi yang menjadi komitmen jajaran direksi BEI untuk meningkatkan jumlah investor dengan mengedukasi dan literasi.

"Dengan tingkat literasi tumbuh secara signifikan, kita harap ada ruang untuk memperluas jangkauan kita baik dari sisi supply dan demand," ujar Hasan di gedung BEI, Jakarta, Senin (16/7/2018).

Baca juga: BEI Buka Galeri Investasi ke-241 di UMN

Hasan mengatakan, survei BEI menunjukkan bahwa segmen yang paling potensial untuk menjadi investor adalah kalangan profesional dan enterpreneur.

Pusat perbelanjaan dianggap tempat yang paling pas untuk menjangkau calon potensial tersebut, disamping masyarakat di kalangan lainnya.

Biasanya, kata dia, BEI mempromosikan galeri investasi dalam acara khusus, semisal ulang tahun pasar modal maupun bulan inklusi.

Menurut Hasan, animo masyarakat di kedua acara itu cukup tinggi. Oleh karenanya, Hasan ingin mengadopsi promosi itu tak hanya pada momentum tertentu, tapi setiap saat dan berkelanjutan.

Baca juga: Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Incar Mahasiswa Jadi Investor

"Di luar itu, kita juga lakukan sarana itu yang lebih bersifat permanen. Galeri investasi yang juga menyasar lokasi yang sama, misal di pusat keramaian mal, di perkantoran, bisa kerja sama dengan emiten yang punya kepedulian dengan karyawan dan komunitas sekitarnya untuk punya kesadaran berinvestasi," kata Hasan.

Selain menjaring investor baru, BEI juga akan membangkitkan gairah investor yang sudah ada untuk lebih aktif.

Inovasi dilakukan melalui pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan investor. Saat ini, kata Hasan, iklim investasi masih didominasi pulau Jawa dan sekitarnya.

Luar Jawa potensial

Meski begitu, belakangan daerah luar pulau Jawa meningkat perkembangannya. Tiga tahun lalu, investor yang membuka rekening efek hanya 18 persen, namun pada akhir tahun lalu meningkat menjadi 25 persen.

"Kecepatan pertumbuhannya sudah mulai mengimbangi. Yang luar Jawa sudah mulai memiliki percepatan peningkatan," kata Hasan.

Beberapa bulan sebelumnya, BEI bekerjasama dengan Universitas Siliwangi mendirikan galeri investasi di pasar untuk yang pertama kalinya di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya.

Hal ini diyakini dapat menggerakkan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat yang bertransaksi di pasar.

Selain itu, beberapa perguruan tinggi juga telah mendirikan galeri investasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com