Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Telur Meroket, Ini Kata Pedagang

Kompas.com - 17/07/2018, 09:37 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comHarga telur ayam akhir-akhir mengalami kenaikan. Para pedagang pun mengaku tidak mengetahui kapan harga telur ayam akan turun.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri meminta pemerintah untuk segera mengatasi persoalan tersebut.

"Enggak berani kami prediksi ya kapan turunnya karena anomali tahun ini, semua komoditas naik. Kalau dua tahun lalu saya masih bisa prediksi kemungkinan turun dari peternak akan keluar. Sekarang enggak bisa, peternak pun saya tanya enggak bisa prediksi," sebut Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri kepada Kompas.com, Senin (16/7/2018).

Dia menyebutkan, setidaknya ada dua hal yang bisa dilakukan pemerintah saat ini. Pertama, pemerintah harus bisa menyiapkan grand strategy untuk memecahkan masalah telur ini setidaknya untuk kurun waktu setahun ke depan.

Baca juga: Harga Telur Ayam Meroket, Ada Apa Sebenarnya?

"Contohnya adalah bagaimana pembibitannya, berapa banyak pembibitannya, terus bagaimana pemerintah menerapkan teknologi dan kajian baru tentang itu. Jadi, banyak hal yang harus dilakukan pemerintah termasuk komunikasi dengan semua pihak," sebutnya.

Yang kedua, Abdullah menyarankan agar pemerintah memiliki perusahaan sendiri, misal BUMN atau anak perusahaannya yang fokus pada pakan ayam termasuk pada produksinya.

"Kenapa begitu? Karena produksi ayam itu perusahaannya itu-itu saja. Jadi kurang banyak alternatif," sambungnya.

Di sisi lain, Abdullah mengakui bahwa kenaikan harga telur ini telah membuat khawatir para pedagang. Pasalnya, dalam seminggu terakhir penjualan telur ayam di pasar rata-rata turun hingga lebih dari 20 persen.

"Selama seminggu ini penjualan telur ayam turun 30 persen di pasar-pasar. Konsumen beralih ke komoditas lainnya, seperti ikan, tempe, dan tahu. Ketiganya naik 30 persen penjualannya," sebutnya.

Sebagai informasi, harga telur ayam ras negeri di Pasar Palmerah pada Jumat (13/7/2018), mencapai Rp 29.000.

Sementara di salah satu hipermarket di Ciledug, Tangerang, Minggu (15/7/2018), harga telur mencapai Rp 28.900 per kilogram.

Kenaikan harga telur ayam mencapai Rp 5.000 sampai Rp 7.000 per kilogram dari harga normal sekitar Rp 22.000 sampai Rp 24.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Utang Luar Negeri Indonesia Turun jadi Rp 6.515,31 Triliun, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

Tak Hanya Mineral dan Kendaraan Listrik, Investasi Korea di Indonesia Besar di Sektor Ini

Whats New
Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

Marak PHK di Awal 2024, Apindo: Biaya Usaha Naik, Industri Terdesak Lakukan Pengurangan Karyawan

Whats New
Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 15 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

Kemenhub Bakal Susun Regulasi Jual Beli Bus dan Umumkan PO Berizin secara Berkala

Whats New
Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

Lowongan Kerja PPM Manajemen untuk Lulusan S1, Cek Syarat dan Posisinya

Work Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 15 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 15 Mei 2024

Spend Smart
IHSG dan Rupiah Melaju di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melaju di Awal Sesi

Whats New
Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung

Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 15 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 15 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Pabrik Tutup, 2.650 Pekerja di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir

Pabrik Tutup, 2.650 Pekerja di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir

Whats New
IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Hari Ini Diproyeksi Melemah, Simak Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Dibayangi Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup 'Hijau'

Dibayangi Data Inflasi AS, Wall Street Ditutup "Hijau"

Whats New
Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Masih Merugi, Industri Fintech Lending Diharapkan Cetak Laba pada Kuartal II 2024

Whats New
Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Surat Utang Diburu Investor, Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com