Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Dibentak Saat Naik Taksi di Bandara Ahmad Yani, AP I Minta Maaf

Kompas.com - 17/07/2018, 10:52 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nathalie, seorang pengguna jasa di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, kecewa karena diperlakukan kasar oleh salah satu oknum ketika baru saja mendarat dari Surabaya pada Minggu (15/7/2018) lalu. Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Ahmad Yani pun meminta maaf atas peristiwa itu.

Kejadian tersebut bermula saat Nathalie hendak naik taksi untuk pulang namun dia enggan menyeberang untuk naik taksi bandara hingga dia menemukan taksi Blue Bird yang melintas di depannya.

"Singkat kata kita sepakat dan semua barang saya dimasukan ke bagasi taxi tsb. Setelah taxi mulai jalan kurang lebih10-20 meter tiba2 taxi kami diberhentikan oleh seorang oknum di Bandara dan membentak supir taxi blue bird dan membentak serta memerintahkan saya untuk turun dari taxi tersebut karena saya tidak boleh naik taxi blue bird dan karena ada peraturan yang melarang kami naik taxi lain selain taxi Bandara," demikian tulis Nathalie melalui akun Facebook miliknya, Minggu sore yang lalu.

Menghadapi perlakuan seperti itu, Nathalie protes dan mempertanyakan kenapa dia tidak boleh naik taksi yang dia pilih sendiri di sana. Nathalie juga terlibat debat dengan oknum yang memberhentikan dan memaksanya turun dari taksi karena dia merasa tidak melakukan kesalahan dengan naik taksi yang dia inginkan.

Baca juga: ?Airport Tax? Domestik di Bandara Ahmad Yani Tetap Rp 50.000

"Saya menuntut hal yang sama untuk ditunjukan Peraturan tertulis yang menyebutkan Kami sebagai konsumen dari Bandara Ahmad Yani Semarang diharuskan memakai taxi Bandara !!!! Karena menurut saya tidak masuk akal kami sebagai konsumen dilarang memilih. Ternyata mereka tidak bisa menunjukan !!!!!!!!," tambah Nathalie.

Setelah melayangkan keluhan langsung ke customer service di bandara, Nathalie ditawarkan tiga opsi solusi, yaitu tetap menggunakan taksi bandara, diantar keluar bandara dengan mobil Angkasa Pura I lalu melanjutkan naik taksi mana saja di luar area bandara, atau naik bus Trans Semarang.

Mendengar pilihan solusi yang ditawarkan, Nathalie semakin heran dan menolak semuanya. Keheranannya karena dia merasa tidak diberi keleluasaan memilih moda transportasi yang dia inginkan.


Melalui cerita di status Facebook miliknya, Nathalie sekaligus menyampaikannya sebagai surat terbuka kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, serta PT Angkasa Pura I selaku pengelola bandara. Nathalie juga menyoroti sikap kasar yang dilakukan oknum dengan memaksanya turun dari taksi berikut dengan barang-barang bawaannya.

Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary AP I Israwadi mengaku sudah mengetahui dan segera memproses hal tersebut.

Israwadi juga menjanjikan investigasi serta menindak oknum yang dimaksud sesuai dengan alur dan prosedur yang berlaku.

"Atas ketidaknyamanan penumpang terkait terbatasnya pilihan taksi bandara di Bandara Ahmad Yani Semarang, termasuk kepada Saudari Nathalie yang pada 15 Juli mengalami kejadian tidak menyenangkan, kami mewakili manajemen mohon maaf," kata Israwadi pada Selasa (17/7/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com