Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kebakaran Kapal di Pelabuhan Benoa, Ini Hasil Temuan Menteri Susi

Kompas.com - 17/07/2018, 18:19 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti telah melakukan investigas terkait adanya 39 kapal yang terbakar di Pelabuhan Benoa, Bali beberapa waktu.

Investigasi yang dilakukannya bersama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghasilkan fakta bahwa terdapat lebih dari 700 kapal yang bersandar dan beraktivitas seperti docking hingga shipment di sana. Adapun jumlah itu tidak sesuai dengan kapasitas Pelabuhan Benoa.

Susi pun mengatakan bahwa tak semua kapal yang ada di sana dapat dikatakan sebagai kapal nelayan lantaran ukurannya yang besar-besar.

"Soal itu memang kita mesti lihat Undang Undang Perikanan ya dan di sana disebut kalau kapal nelayan itu yang ukurannya kecil-kecil 5 GT. Nah yang di sana itu banyak ukuran 100 GT milik industri perikanan," jelas Susi saat jumpa pers di kantornya, Selasa (17/7/2018).

Sementara itu, dari pendataan yang dilakukannya, ada sebanyak 173 kapal eks asing di sana yang tak lagi beroperasi. Selain itu, kapal-kapal tersebut juga tak ada yang mengaku memilikinya.

"Jadi itu tidak mau ada yang mengakui dan itu sudah menjadi objek pelanggaran dan deregistrasi," imbuh Susi.

Terkait kebakaran yang terjadi, Susi pun menyayangkannya. Pasalnya, Pelabuhan Benoa adalah pelabuhan yang pengelolaannya berada di bawah Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub dan bukan pelabuhan ikan hasil kelolaannya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Pelabuhan perikanan yang dimiliki KKP justru ada beberapa di Bali, seperti salah satunya di Jembrana.

"Jadi untuk kejadian di Benoa ini sebenarnya tak perlu terjadi kalau para pemilik kapal mengetahui aturan-aturan yang ada dan tidak menumpuk kapalnya di sana," tandas Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com