Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Bibit Unggul Pertanian Tak Boleh Sembarang Disebar

Kompas.com - 18/07/2018, 09:16 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Dimas Wahyu

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejuta benih jeruk keprok unggul sekaligus pupuk disebar secara gratis untuk petani di Jawa Timur.

Pelepasan benih jeruk ini secara simbolis dilakukan oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan diberikan kepada Dinas Pertanian Kota Malang, Kota Batu, Trenggalek, dan Lumajang saat berkunjung ke Kebun Percobaan Punten, Kota Batu, Malang, Jawa Timur, Selasa (17/7/2018).

Setiap pengiriman bibit unggul diukur berdasarkan keunggulan komparatif suatu daerah.

“Jeruk di mana yang cocok? Di Malang cocok, jadi kami taruh di Malang,” ujar Amran di lokasi pelepasan bantuan di Kebun Percobaan Punten.

Amran pun menekankan, penyebaran setiap bibit hortikultura harus sesuai dengan agro climate culture atau kultur iklim tanah suatu daerah sebagai strategi pertanian saat ini. Ia juga mengatakan bahwa hal itu dilakukan berdasarkan rekomendasi para ahli dari Kementerian Pertanian.

“Tidak boleh sembarang kirim padahal iklimnya tidak cocok. Misalnya, kalau bibit jagung ke NTB, lalu rempah-rempah ke Bengkulu dan Maluku,” lanjut Amran.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman berada di di lokasi pelepasan bantuan di Kebun Percobaan Punten, Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (17/7/18)KOMPAS.com/Auzi Amazia Menteri Pertanian Amran Sulaiman berada di di lokasi pelepasan bantuan di Kebun Percobaan Punten, Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (17/7/18)
Rencananya, tahun depan, pemberian bibit apel unggul juga akan dianggarkan mengingat secara lokasi cocok untuk ditanam di Batu dan Malang.

Dorong ekspor

Tujuan dari pemberian bibit jeruk keprok unggul tersebut untuk mendongkrak ekspor Indonesia.

"Supaya Indonesia tidak lagi impor jeruk, tetapi justru ekspor. Jeruk keprok produk kita tidak kalah dengan impor. Bahkan, rasanya lebih enak, lebih segar, dan mantap," lanjut Amran.

Proyeksinya, sampai 2020, luas panen jeruk dapat meningkat 2,03 persen per tahun. Pada 2020, luas panen diprediksi menjadi 61.788 hektar, dan produksi jeruk akan mencapai 3.246.994 ton.

Amran juga menjelaskan, pola perkembangan produksi jeruk besar selama 2010 hingga 2017 cenderung meningkat. Populasi jeruk meningkat sekitar 5 persen per tahun. Adapun populasi tanaman buah ini sekitar 53.000 hektar.

Pada 2017 lalu, produksi jeruk keprok secara nasional telah mencapai 2.165.189 ton, sedangkan produksi jeruk besar mencapai 130.130 ton.

Amran yakin, jeruk keprok yang dihasilkan dari bibit unggul akan menggantikan jeruk impor. Pada 2020, jeruk ini ditargetkan sudah harus diekspor ke berbagai negara.

Negara tujuan ekspor jeruk Indonesia dengan bentuk hasil segar terbesar adalah Malaysia (1.017,67 ton), Perancis (43.016 ton), Arab Saudi (26.510 ton), Belanda (8.107 ton), dan Singapura (1.501 ton).

Halaman:



Terkini Lainnya

Jelang Libur 'Long Weekend', KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Jelang Libur "Long Weekend", KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Whats New
Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Whats New
BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

Whats New
Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Whats New
BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Spend Smart
Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan 'Orang' Prabowo

Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan "Orang" Prabowo

Whats New
Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Whats New
IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

Whats New
Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Whats New
Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com