Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Berbisnis Ala Pemilik Tas Gendhis

Kompas.com - 23/07/2018, 09:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ferry Yuliana Sharif mungkin menjadi salah satu contoh orang sukses yang kesukesannya bukan ditentukan dari latar belakang pendidikannya.

Sebelum menciptakan produk Gendhis Bags, Ferry berprofesi sebagai dokter gigi. Ia mulai beralih ke produk kerajinan tangan setelah menyadari bahwa kegiatan itu menyenangkan. Di tangannya, bahan-bahan alam seperti agel, rotan, rumput laut, mendong, hingga bambu disulap menjadi tas yang unik. Namun, Ia mengakui bisnis Gendis tak semulus itu pada awalnya.

"Yang penting passion dulu. Suka dulu dengan pekerjaan kita. Setelah suka, saat jatuh bangun kita pasti akan tetap berdiri," kata Ferry.

Ferry mengatakan, produsen harus menjaga konsistensi produk. Jika sudah memproduksi tas, maka konsisten untuk produk-produk tas agar tidak terpecah fokusnya. Hal lain yang penting dan perlu diperhatikan saat berbisnis adalah keunikan produk.

Baca juga: 4 Kunci Sukses Jadi Wanita Karir ala Sri Mulyani

Produsen tas sudah banyak sekali di Indonesia. Ragamnya juga macam-macam. Ferry mencoba sesuatu yang berbeda dengan menggunakan unsur alami sebagai bahan tas. Hasilnya, lahir tas-tas dengan desaim dan bahan unik dari Gendhis Bags.

"Harus pandai-pandai berkreasi. Bukan berarti mencontoh, tapi banyak-banyaklah ide," kata Ferry.

Selain itu, Ferry juga berteman dengan orang-orang yang memiliki kegemaran yamg sama, yakni minat tinggi terhadap tas. Sebelum memproduksi model baru, biasanya Ferry meminta pendapat teman-temannya. Jika ada 7 dari 10 temannya mengatakan tas itu bagus, maka Gendhis Bags mulai memproduksi.

Untuk sumber daya manusi Ferry kerap mengajak ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) hingga ibu-ibu di lembaga pemasyarakatan dalam pembuatan tas. Bahkan, ada juga pria yang dipekerjakan untuk menjahit dan memotong bahan. Dalam sebulan, Gendhis Bags bisa memproduksi 300-500 tas.

Baca juga: CEO 9gag Beberkan Rahasia Bisnis yang Dipelajarinya dari Silicon Valley

Beberapa kali Gendhis Bags mengeluarkan tas edisi terbatas. Ternyata, peminatnya jauh lebih banyak.

"Tasnya saya jual Rp 2,5 juta dan hanya produksi satu. Yang pesan jauh lebih banyak daripada tas seharga Rp 300.000," kata Ferry.

"Saya cantumkan yang semprot cat siapa, yang jahit siapa, sehingga ada detailing story akan terlihat sulit skali, penuh perasan hati. Sehingga mereka lebih menghargai," lanjut dia.

Produk Gendhis Bags termasuk eksklusif. Setiap model hanya diproduksi 25 tas. Ferry juga memproduksi berdasarkan pesanan. Ia pernah mendapat pesanan untuk tamu kedutaan. Diproduksi khusus sehingga tak ada yang "kembar".

Ia juga telah mematenkan produknya ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual sejak 2004. Bagi pelaku bisnis yang masih merintis, Ferry berpesan untuk mencurahkan hati dan pikiran pada produknya. Berupayalah berpikir out of the box dan terus mencari inovasi baru, tentunya dengan memperhatikan juga kualitasnya.

"Buat sesuatu dengan nyawa. Buat sesuatu yang disuka. Ide bisa dari mana saja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com