Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Tambang Batu Bara Enggan Investasi pada Gasifikasi Batu Bara

Kompas.com - 23/07/2018, 20:56 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin menyatakan bahwa industri gasifikasi batu bara atau coal gasification masih belum diminati banyak pengusaha tambang batu bara dalam negeri.

Pasalnya, banyak pengusaha tersebut yang menganggap bahwa proses gasifikasi batu bara sebagai satu hal yang tidak visible lantaran membutuhkan nilai investasi cukup besar.

"Kalau mereka bisa menjual tanpa risiko dalam artian habis menggali tambang kemudian menjualnya ya ngapain pusing-pusing. Ini masalah kemauan saja sebenarnya," kata Arviyan saat ditemui selepas jumpa pers di Jakarta, Senin (23/7/2018).

Namun, lain halnya dengan Bukit Asam. Menurut Arviyan, perusahaan tambang batu bara pelat merah dengan kode emiten PTBA ini justru yakin dengan prospek gasifikasi batu bara pada masa depan.

Baca juga: Menperin Harap Tax Holiday Bary Dorong Industri Petrokimia

"Saya tidak yakin bahwa ini (gasifikasi batu bara) tidak visible sebab kami dalam hal ini adalah membuat nilai tambah dari batu bara yang kalorinya rendah, enggak ada harganya menjadi gas kemudian diolah lagi jadi pupuk, olah lagi jadi LPG atau petrochemical," imbuhnya.

Menurut Arviyan, sudah saatnya perusahaan tambang batu bara dalam negeri mengelola industri gasifikasi batu bara. Hal itu agar industri batu bara dalam negeri tidak ketinggalan dengan industri batu bara luar negeri.

"Di negara lain, industri gasifikasi batu bara ini sudah berjalan, sudah produksi. Pupuk mereka kenapa bisa lebih murah, petrochemical mereka kenapa bisa lebih murah ya karena bahan bakunya sebagian besar dari batu bara," kata dia.

Gasifikasi Batu Bara di Tanjung Enim

Terkait hal tersebut, Arviyan menyatakan bahwa PTBA telah berencana membangun pabrik pengolahan gasifikasi batu bara di Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE), Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Rencana tersebut bakal dilakukan dengan membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV) dengan PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.

"Untuk sekarang semuanya masih dalam tahap kajian, termasuk soal pendanaannya. Harapannya 2019 atau akhir 2018 sudah mulai konstruksi," tandas Arviyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com