Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sebab Oknum Pegawai RupiahPlus yang Tagih Utang Tak Sesuai SOP

Kompas.com - 26/07/2018, 21:21 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen RupiahPlus mengungkapkan kisah di balik kemunculan oknum pegawainya yang melakukan penagihan utang kepada nasabahnya dengan cara kurang baik.

Hal itu kemudian viral beberapa waktu lalu di media sosial dan sempat mencoreng nama RupiahPlus selaku salah satu perusahaan financial technology (fintech) di Indonesia.

"Jadi ketika itu kan kondisinya mau Lebaran, atasan kami mau memberikan bonus. Jadi lah karyawan itu bersikap agresif, begitu pun di tim collection untuk penagihan. Mereka telepon untuk menagih di luar jam yang sudah ditentukan," kata Direktur RupiahPlus Bimo Adhiprabowo kepada Kompas.com di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Dari situ, lanjut Bimo, beberapa karyawan dari divisi collection melakukan sejumlah hal yang tak sesuai dengan standard of procedure (SOP) RupiahPlus.

Baca juga: Belajar dari Kasus RupiahPlus, Asosiasi Fintech Susun SOP Penagihan

Akibatnya, beberapa orang dari divisi tersebut akhirnya dirumahkan oleh manajemen RupiahPlus setelah terbukti melakukan penagihan yang tak sesuai dengan SOP.

"Tim collection itu ada 100 orang dan sekitar lima sampai enam orang sudah di-terminated dan investigasi masih on going," ucap Bimo awal Juli silam.

Di sisi lain, Bimo pun membantah bahwa tim dari divisi penagihan RupiahPlus ada yang mendatangi rumah nasabahnya satu per satu untuk menagih utang.

Bimo menyatakan, tim penagihan RupiahPlus merupakan jenis penagih utang desk collection.

"Di RupiahPlus, kami ini merupakan desk collection, artinya tim penagih cuma telepon saja untuk mengingatkan soal pelunasan utangnya. Tidak ada yang namanya field collection atau debt collector yang datang ke rumah-rumah, kami lebih seperti customer service," jelas Bimo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com