2019, Kementerian ESDM Siapkan Rp 375 Miliar untuk Bangun 750 Sumur Bor

JAMBI, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siap menggelontorkan dana tak kurang dari Rp 375 miliar untuk pembangunan sumur bor air di 34 provinsi.

Anggaran tersebut bakal digunakan untuk membangun 750 unit sumur bor air pada 2019 mendatang.

"Kalau untuk anggaran sebenarnya tergantung daerah. Mungkin kira-kira kalau dirata-ratakan itu tiap unitnya sekitar Rp 500 jutaan," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan di Desa Kemingking Lama, Muaro Jambi, Jambi, Senin (6/8/2018).

Dengan demikian, tiap provinsi diprediksi akan mendapatkan kurang lebih 22 unit sumur bor air, terutama di wilayah yang kekurangan air bersih.

Namun demikian, Jonan menyatakan bahwa dirinya belum menentukan di mana lokasi tepatnya untuk pembangunan 750 sumur bor air tersebut.

"Untuk tahun depan belum ada pengajuan, makanya saya imbau kepada seluruh kepala daerah untuk cepat mengajukan usulan pembangunan sumur bor air di daerahnya," tutur dia.

Mantan Direktur Utama PT KAI tersebut memang menaruh perhatian lebih pada akses air bersih bagi masyarakat di wilayah terpencil.

Pasalnya, dia menganggap bahwa air merupakan elemen penting bagi masyarakat dan keberadaannya jauh lebih utama ketimbang listrik.

"Air lebih penting dari penerangan (listrik), kalau airnya kurang bagus maka tingkat kesehatan masyarakat jadi kurang bagus dan berdampak pada tingkat hidup masyarakat yang tidak bisa panjang," beber Jonan.

Rencana pembangunan 22 unit sumur bor air di tiap provinsi diyakini Jonan bisa berdampak luar biasa bagi kehidupan masyarakat yang jauh dari akses air bersih.

"Sebelum ada sumur bor air, masyarakat di wilayah minim air bersih terpaksa harus menempuh jarak jauh hingga dua kilometer untuk mendapatkan sumber daya alam itu," sambungnya.

Adapun keyakinan Jonan itu didasari oleh kapasitas layanan yang bisa diakomodir oleh sumur bor air tersebut. Menurut dia, satu unit sumur bor air bisa menyediakan air bersih bagi 2.800 jiwa.

"Kalau satu sumur saja bisa melayani 2.000 jiwa bagaimana kalau ada 20 lebih sumur, itu bisa 60.000 jiwa lebih yang terdampak," tandas Jonan.