Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Visa Gelar Literasi Keuangan #IbuBerbagiBijak

Kompas.com - 07/08/2018, 12:28 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Visa meluncurkan kampanye #IbuBerbagiBijak yakni sebuah program literasi keuangan yang digelar dalam rangka mengedukasi dan mendorong para perempuan untuk berbagi pengetahuan seputar literasi keuangan.

Program ini telah berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan telah menjangkau lebih dari 200.000 perempuan di seluruh Indonesia. Peluncuran program tahun kedua #IbuBerbagiBijak berlangsung di Multivision Tower, Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Kampanye tahun ini berfokus untuk mengajarkan perempuan Indonesia agar mampu mengelola keuangan dengan bijak.

Kampanye ini juga melibatkan sejumlah wirausaha perempuan sebagai narasumber tamu yang akan membagikan kisah hidup mereka dalam mengelola keuangan dan menjalankan bisnis pribadi sebagai sumber inspirasi.

Baca juga: Begini Kondisi Literasi Keuangan Perempuan Indonesia Dibanding Negara Tetangga

“Tahun ini, Visa bersama dengan OJK dan dukungan Bank Indonesia (BI), bermaksud mengasah lebih banyak perempuan khususnya para ibu di Indonesia, mengajarkan mereka pengelolaan keuangan yang bijak dan mendorong mereka untuk berbagi pengetahuan tersebut dengan anggota keluarga dan lingkungan,” ujar Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman di Multivision Tomer, Selasa (7/8/2018).

Mengusung konsep “train to trainer”, program ini akan dilaksanakan dari bulan Juli hingga September 2018 yang terdiri dari serangkaian lokakarya dan aktivitas online melalui akun Instagram @IbuBerbagiBijak.

Kampanye #IbuBerbagiBijak tahun ini turut melibatkan sejumlah organisasi perempuan yang berpengaruh, salah satunya Dharma Wanita Persatuan Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, Visa juga akan menerbitkan sebuah buklet bersisi beragam informasi tentang literasi keuangan yang dikutip dari practicalmoneyskills.com serta buku-buku literasi keuangan yang diterbitkan oleh OJK.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan OJK Tirta Segara mengatakan, perempuan merupakan pelaku utama ekonomi (critical economic players) di Indonesia. Namun, dari hasil survei OJK tahun 2016 justru menunjukkan tingkat literasi dan inlkusi keuangan perempuan masih rendah.

“Namur demikian, hail Survei Nasional OJK 2016 menunjukkan bahwa tingkat literarasi dan inklusi keuangan perempuan masih rendah, yaitu sebesar 25,5 persen dan 66,2 persen atau lebih rendah dibandigkan tingkat literasi dan inklusi keuangan laki-laki yaitu sebesar 33,2 persen dan 69,6 persen,” ujar Tirta.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia Pungky P. Wibowo mengatakan, perempuan menjadi salah satu sasaran utama upaya peningkatan akses keuangan sebagaimana tercantum dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

“Peningkatan akses wanita kepada lembaga keuangan formal yang dibarengi dengan peningkatan edukasi keuangan diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Upaya aktif Bank Indonesia antara lain melalui inisiatif Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan sejak tahun 2014, serta program penyaluran bantuan sosial non tunai, perluasan agen bank dan program pemberdayaan wanita,” ujar Pungky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com