Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Investasi Asing Turun Pertama Kali Sejak 2013

Kompas.com - 15/08/2018, 08:02 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal II 2018 mengalami penurunan dibandingkan kuartal I 2017. Realisasi investasi PMA pada kuartal II 2018 anjlok 12,9 persen secara year on year (yoy).

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa investasi PMA kuartal II 2018 hanya sebesar Rp 95,7 triliun, sedangkan pada periode sama 2017 berhasil menembus Rp 109,9 triliun.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan bahwa penurunan realisasi investasi PMA kali ini merupakan yang pertama dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

"Ini pertama kali sejak 2013, sejak saat itu dari data kami enggak pernah ada kejadian penurunan investasi PMA," ujar Azhar di Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Kendati demikian, sinyal penurunan investasi tersebut diakui Azhar sudah terjadi sejak 2017. Kemudian pada akhirnya ketika kuartal II 2018 hal tersebut benar-benar anjlok.

"Misalnya pada kuartal II 2017 itu Rp 109,8 triliun, kuartal III 2017 Rp 111,7 triliun, kuartal IV Rp 112 triliun. Jadi hampir nol pertumbuhannya. Ini perlambatannya sudah kelihatan, terus turun hingga akhirnya minus," sambung Azhar.

Menurunnya investasi PMA tersebut juga tak terlepas dari berubahnya komposisi penanaman uang oleh negara-negara investor langganan di Indonesia.

Korea Selatan menjadi negara yang mengalami penurunan investasi PMA paling besar. Jika pada kuartal I 2018, Korea Selatan menginvestasikan hingga 900 juta dollar AS, maka pada kuartal II 2018 melorot hingga Rp 211,9 juta dollar AS.

Situasi tersebut membuat Negeri Ginseng harus puas terlempar dari posisi lima besar negara dengan jumlah investasi paling banyak dan berada di posisi delapan.

"Korea Selatan itu turun paling jauh, makanya dia enggak masuk lagi lima negara investasi paling besar di Indonesia," tutur Azhar.

Berkaitan dengan hal itu, Singapura masih menjadi negara nomor satu dengan investasi terbesar di Indonesia yakni sebesar 2,4 miliar dollar AS (33,5 persen).

Kedua ada Jepang sebesar 1 miliar dollar AS (14,4 persen). Ketiga, China sebesar 0,7 miliar dollar AS (9,4 persen ). Berikutnya ada Hong Kong sebesar 0,6 miliar dollar AS (8,2 persen) dan terakhir Malaysia sebesar 0,4 miliar dollar AS (5,3 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com