Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari India dan Rusia

Kompas.com - 15/08/2018, 17:35 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan, dari awal tahun hingga bulan Juli 2018 posisi rupiah telah terdepresiai 7,04 persen. Angka tersebut lebih rendah dari India, Brazil, Afrika Selatan, dan Rusia.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, tekanan terhadap rupiah masih terjadi meskipun volatilitas telah menurun.

Secara point to point, rupiah melemah 3,94 persen pada kuartal II tahun 2018. Sedangkan pada bulan Juli 2018, rupiah telah melemah 0,62 persen.

"Perkembangan rupiah pada bulan Juli tersebut disertai dengan volatilitas yang menurun, meskipun dolar AS terus mengalami penguatan secara luas," ujar Perry ketika memberikan keterangan pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Gedung BI, Rabu (15/8/2018).

Di sisi lain, aliran modal asing telah kembali masuk ke pasar keuangan domestik pada semua jenis aset.

Perry menegaskan, dalam rangka menjaga stablitas pasar uang, BI tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya dengan strategi intervensi ganda dan strategi pasar moneter.

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kecukupan likuiditas khususnya di pasar uang rupiah dah valas.

BI pun menyediakan swap valas dengan tingkat harga yang lebih murah untuk meningkatkan minat peserta lelang di berbagai tenor dan menurunkan premi swap pasar.

"Misalnya dari 4,85 persen menjadi 4,62 persen untuk tenor 1 bulan dan dari 5,18 persen menjadi 4,96 persen untuk tenor 1 tahun," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com