Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Ini Banderol Situs jokowimaruf.co.id Rp 500 Juta

Kompas.com - 18/08/2018, 07:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aditya, warga Purwodadi, Jawa Tengah menemukan peluang bisnis di tengah isu hangat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.

Ia pun membeli domain jokowimaruf.co.id, jokowimaruf.org, dan jokowimaruf.id. Aditya sebenarnya juga ingin membeli domain prabowosandi, namun keduluan dengan orang lain.

Baca: Jelang Pilpres, Situs prabowosandi.com Ditawarkan Seharga Rp 1 Miliar

Aditya memberikan separuh harga dari yang ditawarkan pemilik domain prabowosandi.com dan prabowosandi.id, yakni Rp 500 juta nego. Harga tersebut juga dicantumkan dalam situs jokowimaruf.co.id dengan tulisan menyentil : Domain ini dijual LEBIH MURAH dari domain sebelah.

Mahasiswa jurusan IT itu mengaku membeli domain tersebut untuk iseng-iseng berhadiah.

"Siapa tahu ada capres atau relawan yang mau beli. Kan lumayan uangnya bisa buat bayar kos, bayar kuliah," kata Aditya kepada Kompas.com, Jumat (17/8/2018).

Harga yang dipatok Aditya untuk situs tersebut cukup tinggi. Padahal, saat mendaftar ia hanya mengeluarkan kocek Rp 200.000-300.000. Hal ini disebabkan domain tersebut unik karena menggunakan nama capres-cawapres Joko Widodo dan Maruf Amin.

Ia berharap situs itu dibeli oleh relawan atau tim sukses untuk digunakan di masa kampanye. "Kalau tidak dibeli relawan Jokowi negeri. Nanti bisa disalahgunakan," kata Aditya.


Namun, Aditya tak muluk-muluk mendapat tawaran harga yang sesuai dengan yang dia pasang.

"Silakan mau dibeli berapa, asal masih bisa dipakai orang. Kan juga bisa jadi portfolio saya," kata Aditya.

Sejauh ini sudah banyak penawaran yang masuk. Penawaran tertinggi sampai Rp 150 juta. Namun, Aditya mengaku belum ada deal dengan siapapun.

"Tapi pas masa kampanye, mau dibeli berapapun saya lepas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com