Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Penyandang Disabilitas Solo Luncurkan Aplikasi untuk Promosikan Produk

Kompas.com - 20/08/2018, 21:43 WIB
Labib Zamani,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Komunitas penyandang disabilitas Kota Solo, Jawa Tengah meluncurkan aplikasi dan website program pemberdayaan ekonomi difabel di Pendapi Gede Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (20/8/2018).

Aplikasi dan website yang diluncurkan ini bernama Difabel Sukses Mandiri (DSM). Peluncuran program ini dihadiri Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani, dan Direktur Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kementerian Ketenagakerjaan, Nurahman.

Penggagas program pemberdayaan ekonomi DSM, Heru Sasongko mengungkapkan, bahwa peluncuran program ini bertujuan untuk membantu kaum difabel dalam mempromosikan produk hasil buatannya.

Selama ini kaum difabel masih kesulitan untuk mempromosikan maupun memasarkan produk mereka.

"Dengan adanya program yang diluncurkan dalam bentuk aplikasi android dan website ini masyarakat dapat dengan mudah untuk mencari produk difabel," kata Heru.

Menurut Heru, semua produk difabel ada di dalam aplikasi maupun website tersebut. Masyarakat yang ingin mengetahui maupun membeli produk difabel dapat mengakses melalui aplikasi android, DIFA Shop dan laman: www.difasuksesmandiri.com.

"Masyarakat bisa mendownload di playstore cari DIFA Shop. Di situ nanti ada produk-produknya difabel. Kemudian ada rumah-rumah difabelnya," paparnya.

Heru menjelaskan, jaringan bisnis difabel ini merupakan pertama di Indonesia yang diluncurkan di Solo. Sementara ini untuk jaringan bisnisnya baru mencakup wilayah eks Karesidenan Surakarta.

"Kita pertama kali jaringan bisnis difabel yang terstruktur. Inginnya nanti dari Solo untuk Indonesia," jelas Heru.

Sebagai tahap awal, saat ini sudah ada sekitar 50 difabel yang dimasukkan dalam keanggotaan program pemberdayaan ekonomi Difabel Sukses Mandiri untuk mempromosikan produknya.

"Program ini bentuknya fisik. Supaya difabel ini punya usaha di rumah masing-masing. Terkadang mereka mau keluar rumah kan susah. Makanya dengan program ini mereka bisa punya usaha sendiri di rumah dan lebih semangat," imbuh dia.

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menambahkan, dengan adanya terobosan dan inovasi yang dilakukan kaum difabel ini berikan peluang dan payung hukum kepada mereka. Pasalnya, sepanjang ada regulasi tersebut pemerintah tidak akan kesulitan untuk melakukan pengadaan barang produk difabel.

"Dengan terobosan dan inovasi yang luar biasa dari teman-teman difabel ini berikan peluang dan payung hukum buat mereka. Kalau ada payung hukumnya nampaknya enggak ada persoalan kita belanja di sana," ungkap Rudy.

Direktur Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri Kementerian Ketenagakerjaan, Nurahman menambahkan, program DIFA Shop Mandiri dapat menjadi agen pembangunan kaum difabel meski dengan keterbatasan yang ada.

"Semoga melalui peluncuran program ini nanti bisa berkembang dan menjadi pioner-pioner bangsa meski dengan keterbatasan yang ada," kata dia.

Sementara itu, Deputi V Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani, mengapresiasi, peluncuran DIFA Shop Mandiri bagi penyandang difabel. Program ini dapat dimanfaatkan para penyandang disabilitas untuk memasarkan produk mereka

"Kami sangat mengapresiasi peluncuran program ini. Karena bisa mereka manfaatkan sebagai sarana promosi produk mereka," jelas dia.

Dia menambahkan, bahwa jumlah penyandang disabilitas saat ini tercatat ada sekitar 12,15 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 28 juta jiwa. Dari 28 juta jiwa ini, kata dia, 15 juta jiwa adalah perempuan sedang sisanya adalah laki-laki.

"Saya rasa kita sudah tidak lagi memperlakukan atau melihat cara pandang kita terhadap penyandang disabilitas hanya sekadar belas kasihan. Karena dalam undang-undangan setiap warga negara memperoleh perlakukan yang sama," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com