JAKARTA, KOMPAS.com - Sempat menguat, nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) melemah di pertengahan pekan ini. Pada Rabu (22/8/2018) pukul 20.25 WIB, indeks dollar turun 0,30 persen ke 94,97. Indeks dollar turun dalam enam hari berturut-turut.
Padahal, indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini sempat menguat ke 95,38.
Nilai tukar dollar AS melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan tidak senang dengan kenaikan suku bunga Federal Reserve.
"Tampaknya, Trump berniat menjaga dollar AS lebih lemah agar tetap kompetitif," kata David Madden, chief market analyst CMC Markets kepada Reuters, sebagaimana dikutip dari Kontabn.co.id, Kamis (23/8/2018).
Jika dollar terlalu kuat, maka barang-barang AS akan lebih mahal di pasar internasional.
Berkebalikan dengan dollar, harga emas cenderung naik. Harga emas menguat ke 1.204,90 dollar AS per ons troi. Harga minyak ini naik dalam empat hari perdagangan berturut-turut dari level terendah 2018 yang tercapai Kamis pekan lalu.
Pernyataan bersalah atas dua mantan penasihat Trump turun menyebabkan dollar AS makin tertekan. (Wahyu Tri Rahmawati)
Berita ini telah ditayangkan di Kontan.co.id dengan judul: Dollar AS melemah dalam enam hari berturut-turut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.