Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Strategi Investasi Harus Disiapkan

Kompas.com - 23/08/2018, 17:42 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai bahwa disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) penting untuk segera direalisasikan.

Pasalnya, disagregasi tersebut mampu melihat sejauh apa kontribusi pemerintah maupun swasta dalam investasi di dalam negeri dan hal itu akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi.

"Disagregasi antara private dan government investment itu bisa berharga informasinya karena sekarang kita enggak tahu persis berapa kontribusi pemerintah. Kita juga ingin tahu sektor swasta kuat enggak untuk mendorong investasi, kalau kuat maka bisa punya kekuatan mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Bambang di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Strategi investasi tersebut dikatakan Bambang menjadi cara paling realistis guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi ketimbang mendorong ekspor di tengah gejolak pasar global saat ini.

"Maka yang saya lihat bisa dilakukan adalah investasi terutama Foreign Direct Investment (FDI) dan data investasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) jika digabungkan bisa menjadi sumber dana pertumbuhan ekonomi," sambung Bambang.

Indonesia, kata Bambang, harus berkaca dari China. Pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu cukup signifikan lantaran ekspornya sangat besar, seperti terlihat di Indonesia yang banjir akan produk-produk dari sana.

Namun, bukan hanya ekspor, investasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi China.

"China itu rata-rata tumbuh dua digit dalam 10 tahun berturut-turut. Apa ini karena orang China gila-gilaan konsumsi? Enggak juga. Yang gila-gilaan itu satu, eskpor, kedua investasi mereka luar biasa. Ini pentingnya kita membuat strategi investasi," imbuh Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com