Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Surat edaran yang mengatasnamakan Bank Indonesia (BI) yang berisi panggilan wawancara calon pegawai BI dapat dipastikan hoaks.
Surat yang beredar itu dilengkapi tanda tangan di atas materai yang mengatasnamakan Human Resources Development (HRD) BI, Rozik Boedioro Soetjipto.
Surat palsu ini disertai lampiran yang menyebutkan 20 nama calon pegawai yang dinyatakan lolos seleksi.
Nama-nama tersebut diminta untuk hadir ke lokasi menggunakan agen travel yang telah ditentukan oleh panitia penyelenggara.
Kompas.com mengonfirmasi terkait surat palsu yang beredar ini melalui Direktur Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan.
Informasi yang beredar
Surat palsu tersebut bernomor 0318/HRD/BANKINDONESIA/III/2018.
Hal dalam surat tertulis panggilan wawancara calon karyawan(i), dilengkapi keterangan terdapat tiga lampiran.
Berikut isi suratnya:
Kepada
Yth. Calon Karyawan(i) Bank Indonesia
Di Tempat
Dengan Hormat
Berdasarkan hasil evaluasi tim seleksi terhadap lamaran kerja Saudara yang kami terima, dengan ini kami sampaikan bahwa berkas lamaran Saudara memenuhi persyaratan yang ditetapkan, sehingga Saudara dapat mengikuti tes wawancara calon Karyawan(i) dan penempatan sesuai domisili masing-masing.
Tes Wawancara Calon Karyawan(i) Bank Indonesia akan dilaksanakan pada:
hari/tanggal: Selasa/04 September/2018
Waktu: 08.30 WITA-12.25 WITA
Tempat: Jl. Wr. Supratman No.1, Dangin Puri Kangin, Denpasar, Bali 80237
Untuk dapat mengikuti wawancara ini Saudara diwajibkan membawa:
1. Surat Panggilan Tes yang sudah dikirim via E-mail ke masing-masing peserta (mohon diPrint).
2. KTP/SIM (Kartu Identitas Diri) asli.
3. Alat Tulis (Pensil 2b, ballpoint, dan penghapus).
4. Saudara diharap hadir di tempat test 30 menit sebelum waktu yang ditentukan (apabila tidak hadir dianggap mengundurkan diri).
Demikian kami sampaikan, untuk menjadi perhatian.
Pada bagian paling bawah surat palsu itu menyebutkan tebusan ke Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (DPSM), DEPNAKER (Departemen Tenaga Kerja), dan Arsip.