Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Tahun Depan, Tekanan ke Nilai Tukar Rupiah Akan Berkurang

Kompas.com - 04/09/2018, 18:25 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah akan semakin berkurang menjelang tahun 2019.

Saat ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus mengalami pelemahan atau terdepresiasi, dengan level yang paling rendah sejak awal tahun 2018, mencapai Rp 14.840 per dollar AS pada hari ini menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor).

"Kalau kami lihat untuk 2019, kenapa kami sampaikan bahwa untuk kondisi nilai tukar, tekanan-tekanannya akan berkurang dibandingkan tahun ini," kata Perry usai rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (4/9/2018).

Perry menjelaskan, faktor pendukung berkurangnya tekanan terhadap nilai tukar tahun depan adalah dari defisit transaksi berjalan yang jauh lebih berkurang didukung berbagai kebijakan dari pemerintah. Kebijakan yang dimaksud, salah satunya implementasi penggunaan bahan bakar nabati jenis biodiesel 20 persen atau B20 yang dimulai sejak 1 September 2018.

"Misalkan untuk B20, kalau tahun ini bisa menurunkan impor 2,2 miliar dollar AS, tahun depan bisa mengurangi impor minyak 6 miliar dollar AS. Belum lagi tambahan ekspor CPO (Crude Palm Oil), kurang lebih itu bisa menurunkan total defisit transaksi berjalan 9 sampai 10 miliar dollar AS," tutur Perry.

Selain dari implementasi B20, pemerintah juga gencar mendorong pemasukan devisa dari sektor pariwisata yang diproyeksi bisa menambah cadangan devisa 3 miliar dollar AS. Ditambah lagi dengan kebijakan lain berupa penundaan proyek-proyek infrastruktur, penerapan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Impor, dan kebijakan lainnya yang mulai dijalankan tahun ini.

"Dengan upaya-upaya tersebut, kondisi defisit transaksi berjalan akan jauh lebih rendah dibandingkan tahun ini. Karenanya, tekanan terhadap rupiah juga akan rendah," ujar Perry.

Untuk kondisi saat ini, Perry memastikan BI tetap berkomitmen menstabilkan nilai tukar rupiah. Intensitas upaya BI yang dilakukan melalui intervensi ganda terus meningkat, baik di pasar valas maupun membeli SBN (Surat Berharga Negara) yang dilepas investor di pasar sekunder.

"Kami juga mengimbau korporasi yang punya valas tolong dijual dan yang enggak butuh segera enggak usah nubruk-nubruk, supaya semuanya terkendali, dan manfaatkan fasilitas swap," ucap Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com