Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Pelajari Pemanfaatan Tenaga Nuklir dari Rusia

Kompas.com - 04/09/2018, 19:15 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (persero) melakulan kunjungan ke Produsen Listrik Tenaga Nuklir terbesar di Rusia, Rosatom.

Kunjungan ke Rusia ini dalam rangka mempelajari lebih lanjut dan memahami potensi pemanfaatan energi Nuklir dalam bisnis ketenagalistrikan. Selain itu PLN juga berupaya untuk menjadikan Rosatom sebagai patokan perusahaan besar yang fokus terhadap pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya tenaga nuklir sebagai energi pembangkit listriknya.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara PLN Djoko R Abumanan mengatakan, PLN merupakan perusahaan yang akan terus tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek. Untuk itu, PLN melakukan benchmarking ke Rosatom sebagai produsen listrik tenaga nuklir terbesar di Rusia.

"Kita mencoba benchmarking ke Rosatom sebagai perusahaan yang banyak memanfaatkan energi baru terbarukan termasuk nuklir untuk pembangkit listrik, kita terapkan poin-poin penting yang mereka miliki, untuk diimplementasikan di PLN," Djoko dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/9/2018).

Djoko menambahkan, proses-proses benchmarking yang dilakukan ini tidak terbatas hanya pada sisi teknologinya, namun juga pada penanganan keamanan dari penggunaan nuklir itu sendiri.

"Beberapa wilayah di Indonesia, memiliki intensitas gempa yang banyak karena Indonesia merupakan area dari Ring of Fire, oleh karena itu kami tertarik kepada teknologi dan pengamanan dari penggunaan Nuklir yang dilakukan oleh Rosatom," kata Djoko.

President of Rosatom Overseas Evgeny Pakermanov mengaku siap membantu PLN dalam bisnis kelistrikan di Indonesia.

"Kami sangat senang mendapatkan kunjungan dari PLN, Indonesia selalu menjadi partner strategis bagi Rosatom. Sebagai negara yang pasarnya sangat cepat berkembang, kebutuhan kelistrikan di Indonesia sepertinya bertumbuh cepat, dan kami siap mendukung PLN dalam hal tersebut jika kami dibutuhkan," ujar dia.

Pakermanov menjelaskan, Rosatom tengah mengembangkan Floating Nuclear Power Plant (FNPP) pertama di dunia, yang mungkin akan sesuai bagi kebutuhan di Indonesia yang memiliki banyak pulau dan berintensitas gempa yang cukup tinggi.

“Saat ini kami sedang mengembangkan teknologi FNPP yang akan beroperasi di 2019. Kami rasa teknologi ini akan sangat membantu jika diaplikasikan di Indonesia yang memiliki banyak pulau dan berintensitas gempa yang tinggi, teknologi ini menjadi salah satu mitigasi dalam pengamanan penggunaan energi Nuklir bagi pembangkit listrik. Kami siap untuk bekerjasama lebih detail dengan PLN perihal teknologi ini,” papar Pakermanov.

Rosatom sendiri merupakan perusahaan pembangkit listrik terbesar di Rusia, memproduksi 202.868 juta KWH di 2017 atau 18,9 persen total produksi listrik di Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com