Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Tarif AS, Perusahaan China Kabur ke Luar Negeri

Kompas.com - 13/09/2018, 09:35 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak perusahaan China yang mulai mencari celah untuk bisa menghindar dari kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Salah satunya dengan menghapus label "Made in China" dan mengalihkan produksi ke negara-negara seperti Vietnam, Serbia, dan Meksiko.

Saat ini, kedua negara ekonomi raksasa China dan AS sedang dihadapkan pada konflik perdagangan. Diawali dengan keputusan Trump untuk memberikan tarif sebesar 25 persen untuk 50 miliar dollar AS kepada China di awal tahun ini, kedua negara tersebut hingga kini tak henti melakukan aksi balas memberikan bea masuk.

Berbagai perusahaan China, mulai dari produsen sepeda hingga ban, plastik, dan tekstik mulai memindahkan lokasi produksi mereka ke luar negeri untuk memangkas pajak bea cukai yang lebih tinggi.

Namun, pindahnya lokasi produksi ini bukan tanpa risiko. Direktur Penelitian China Society of WTO Studies Cui Fan mengatakan, pergeseran tersebut bisa membawa masalah pengangguran sekaligus tidak bisa membantu defisit perdagangan yang terjadi antara Amerika dan China.

"Pergeseran proses perakitan padat karya ke luar China dapat membawa masalah pengangguran. Ini perlu diawasi secara ketat," ujar dia dikutip melalui Asiaone.

Tak hanya perusahaan China, semakin banyak pula perusahaan asing yang memindahkan rantai pasokan mereka jauh dari China, seperti perusahaan mainan Hasbro, merek sepatu Deckers dan Steve Madden, serta produsen kamera Olympus. Hal tersebut tentu membuat pemerintah setempat khawatir.

Beberapa pimpinan perusahaan China pun telah memberikan penjelasan kepada investor mereka mengenai pemindahan lokasi produksi, seperti perusahaan garmen yang memilih memindahkan lokasi produksi ke Myanmar.

Selain itu, ada pula perusajaan produsen kasur yang membuka pabrik di Thailand. Adapun produsen alat-alat elektronik mengakuisisi pabrik di Meksiko.

Salah satu produsen ban, Linglong Tire, menghasilkan sebagian besar dana yang didapatkan dari kredit murah untuk membangun pabrik senilai 994 juta dollar AS di Serbia.

"Membangun pabrik di luar negeri memungkinkan adanya pertumbuhan secara tidak langsung dengan menghindari hambatan perdagangan internasional," ujar perwakilan dari Linglong Tire.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com