Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara BI Agar Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 6 Persen

Kompas.com - 13/09/2018, 19:03 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan menggunakan strategi ekonomi digital untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen di tahun 2023. 

Adapun pada kuartal II 2018 ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada posisi 5,27 persen,

Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko mengatakan, untuk bisa mencapai target tersebut dibutuhkan pertumbuhan pembiayaan dari sektor industri jasa keuangan sebesar 16 persen.

"Dengan kondisi existing kalau digenjot bisa tumbuh sampai 13,5 persen sampai 2023," ujar dia ketika memberikan penjelaskan kepada awak media di Gedung BI, Kamis (13/9/2018).

Untuk menutupi kekurangan sebesar 2,5 persen, menurut dia, ekonomi digital dapay menjadi solusi. Sebab, ekonomi digital dapat membantu dalam menggerakkan kredit-kredit konvensional yang tak tersentuh perbankan.

"Ekonomi digital kan bisa melayani nasabah-nasabah underserved yang sulit dilayani oleh bank. Kalau kita bisa gerakkan unconventional lending, maka bisa menutupi 2,5 persen itu," ujar dia.

Onny menjelaskan, ke depan arah perkembangan ekonomi digital bertujuan pada pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga mengembangkan perbankan digital serta sistem pembayaran elektronik.

Kemudian, menjaga sistem ekonomi digital yang stabil juga menjadi penting lantaran banyaknya risiko dalam pengelolaannya.

Harapannya, pengembangan ekonomi digital dapat melayani 59,6 juta UMKM. Sehingga, UMKM di Indonesia tidak hanya tumbuh dari segi jumlah saja tetapi juga naik tingkat. Sebab hingga saat ini, sebanyak 98,74 persen UMKM merupakan usaha mikro.

"UMKM yang besar itu hanya 0,01 persen, menengah 0,1 persen, kecil 1,15 oerseb dan yang mikro 98,7 persen. Itu kiranya bisa tumbuh lebih besar kalau dikasih kredit," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com