Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DJP: Banyak Anggota Dewan di Daerah Belum Melek Pajak

Kompas.com - 13/09/2018, 19:48 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Direktorat Jenderal Pajak Hestu Yoga Saksama menyebut literasi anggota dewan soal perpajakan belum menyeluruh. Khususnya di daerah, masih banyak anggota dewan yang tidak dapat membedakan pajak untuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Saya sering kedatangan dewan dari kabupaten mana yang jauh, mau konsultasi soal pajak kendaraan bermotor, soal PBB," ujar Hestu dalam diskusi di Jakarta, Kamis (13/9/2018).

"Anggota DPRD pun tidak mengerti bedakan pajak pemerintah pusat dan pemda sehingga itu yang terjadi," lanjut dia.

Hestu ingin anggota legislatif maupun calon anggota legislatif memahami dulu dasar perpajakan. Termasuk bagaimana peran pajak untuk negara dan peruntukannya seperti apa.

Diketahui, sektor perpajakan menyumbang 85 persen dari total penerimaan negara.

"Jadi harus paham pemanfaatan uang pajak untuk apa, dalam APBN strukturnya seperti apa," kata Hestu.

Hestu mengatakan, anggota dewan tak harus memahami hingga detil soal pajak, namun setidaknya tahu jenis-jenis pajak secara umum. Misalnya soal tax amnesty hingga pajak penghasilan.

Setelah itu, Hestu ingin anggota dewan juga lebih tergugah untuk taat pajak. Sebagai anggota dewan sudah sepatutnya memiliki kesadaran dan menjalankan kewajiban pajak.

"Harusnya sudah lapor SPT tahunan, punya NPWP, dan bayar pajak. Asumsi kita kalau mencalonkan diri sebagai caleg, kewajiban itu melekat pada dirinya," kata Hestu.

Setelah menjalankan wajib pajak, anggota legislatif sebagai masyarakat juga punya tanggung jawab moral untuk mensosialisasikan kampanye taat pajak ke masyarakat. Hestu mengatakan, Ditjen Pajak sangat terbuka jika diminta untuk sosialisasi pemahaman kesadaran wajib pajak bagi caleg.

"Kami harap ada semacam itu yang bisa dilakukan ke caleg baik daerah maupun pusat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com