Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Penerimaan Negara, Produsen Rokok Ilegal Diminta Berubah

Kompas.com - 20/09/2018, 21:35 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengimbau agar pelaku pembuat rokok ilegal yang selama ini masih beroperasi untuk berhenti dan beralih jadi pengusaha yang legal.

Hal ini dilakukan untuk memberikan perlindungan usaha kepada para pelaku sekaligus guna meningkatkan penerimaan negara dari cukai, tepatnya Cukai Hasil Tembakau (CHT). 

"Sekarang kami imbau, yang sekarang masih ilegal segera pindah ke legal," kata Heru kepada pewarta di Kementerian Keuangan, Kamis (20/9/2018).

Heru mengungkapkan, saat ini petugas bea dan cukai menyesuaikan strategi mereka dalam menghadapi pelaku pembuat dan pengedar rokok-rokok ilegal. Salah satu indikasi rokok disebut ilegal jika tidak memakai pita cukai atau bahkan menyalahgunakan dengan memakai pita cukai palsu hingga yang tidak sesuai dengan peruntukkannya.

"Sekarang kami kombinasikan strateginya, antara enforcement dengan edukasi dan sosialisasi. Kami imbau sekarang," tutur Heru.

Sejalan dengan ajakan untuk menjadi pengusaha rokok yang legal, Heru memastikan proses penindakan terhadap yang melanggar tidak akan kendor.

Penindakan pelaku rokok ilegal telah digencarkan beberapa tahun belakangan, hingga membuat peredaran rokok ilegal kini turun menjadi 7,04 persen menurut survei yang dikeluarkan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Untuk tahun depan, Heru menargetkan persentase peredaran rokok ilegal tahun depan bisa turun jadi 3 persen. Jika target itu tercapai, maka potential loss atau potensi kerugian dari peredaran rokok ilegal bisa semakin ditekan dan penerimaan cukai pun bertambah besar.

Dalam realisasi APBN 2018 hingga akhir Juli, capaian cukai tercatat sebesar Rp 67,55 triliun atau tumbuh 14,21 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Penerimaan cukai merupakan yang tertinggi dibanding komponen penerimaan lain, dengan kontributor tertinggi cukai hasil tembakau (CHT).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Whats New
Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Whats New
Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Whats New
Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Whats New
Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com