Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkomtelstra Beberkan Rencana Bisnis di Indonesia

Kompas.com - 21/09/2018, 05:45 WIB
Erwin Hutapea,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

MELBOURNE, KOMPAS.com - Telkomtelstra memiliki sejumlah rencana strategis untuk terus mengembangkan sayap bisnisnya di Indonesia.

Meski baru beroperasi sekitar tiga tahun di Indonesia, anak usaha hasil kerja sama dari perusahaan telekomunikasi Telstra asal Australia dengan PT Telkom Indonesia ini berambisi memajukan bisnis teknologi informasi dan komunikasi di Tanah Air.

"Kami ingin mengegolkan bisnis cloud karena salah satu fokus kami mengembangkan cloud," kata Presiden Direktur PT Telkomtelstra Erik Meijer dalam rangkaian acara Telstra Vantage 2018 di Melbourne, Australia, Kamis (20/9/2018).

Dia menambahkan, pihaknya saat ini sedang mengembangkan bisnis penyimpanan data itu, termasuk mengurus perizinan sertifikasi dan hal lain yang menyangkut legalisasi.

Hal itu dilakukan agar langkah usahanya sesuai dengan peraturan pemerintah supaya mereka bisa fokus menjual jasa informasi tersebut.

"Semua izin sertifikasi sedang diurus sehingga ke depan kami bisa fokus berjualan," ujarnya.

Sebelumnya, Erik mengatakan bahwa bisnis ini masih ketinggalan di Indonesia karena pemasarannya kurang maksimal dan banyak perusahaan yang belum mengerti mengenai regulasi dari pemerintah.

Saat ini bisnis tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.

"Kenapa di Indonesia ketinggalan? Karena belum ada pemasaran secara agresif, juga banyak perusahaan masih bingung apa yang boleh dan tidak boleh di cloud," tuturnya.

Telstra Vantage 2018 yang digelar pada 19-20 September 2018 di Melbourne, Australia.KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Telstra Vantage 2018 yang digelar pada 19-20 September 2018 di Melbourne, Australia.

Rencana berikutnya yakni memperkenalkan layanan software-defined wide area network (SDWAN).

Telkomtelstra menilai pentingnya teknologi ini untuk mengetahui penggunaan jaringan internal komputer di suatu perusahaan.

Menurut dia, badan usaha di Indonesia bisa melakukan loncatan untuk menggunakan perangkat lunak di jaringan komputernya dengan teknologi terkini.

"Perusahaan di Indonesia bisa leap frog atau meloncat. Itu merupakan satu langkah maju dan lebih efisien," imbuh Erik.

Dia menjelaskan, penerapan jaringan ini merupakan kombinasi antara penggunaan kabel dan cloud dalam sistem komputer suatu perusahaan.

Nantinya, pihak internal di perusahaan itu bisa mengendalikan sendiri operasional jaringan tersebut.

Erik berujar bahwa jenis bisnis TI yang dikembangkan di Indonesia disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan pada zaman sekarang.

"Jadi kami pilih produknya yang relevan semua," pungkasnya.

Namun, dia tidak menyebutkan mengenai jumlah target secara detail dari rencana tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com