Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah akan Bentuk Konsorsium untuk Kelola Bandara Komodo

Kompas.com - 25/09/2018, 19:26 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan bakal ada konsorsium yang mengelola Bandara Komodo di Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun, hal itu baru akan terjadi ketika telah ada investor untuk pengembangan dan perluasan bandara tersebut.

Skema kerja sama pengusaha badan usaha (KPBU) dipilih pemerintah untuk mencari investor guna memperluas Bandara Komodo. Oleh karenanya, pemerintah bakal melakukan lelang terbuka terhadap investor yang berminat menanamkan modalnya di Bandara Komodo.

"Pemenang tender nanti bisa berkonsorsium dengan siapapun termasuk badan usaha milik negara (BUMN), tapi itu nanti baru diatur setelah tender," ucap Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Armand Hermawan di Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Namun demikian, Armand belum bisa memastikan berapa presentase saham yang bakal dimiliki antar perusahaan dalam konsorsium tersebut.

Hal tersebut baru akan diatur di dalam rencana anggaran biaya proyek (RAP) ketika investor sudah menandatangani kontrak.

"Nanti akan ada di RAP. Semuanya bagaimana, mau berapa persen, semua bisa propose. Nanti semua anggota konsorsium akan membuat PT. Jadi konsorsium bisa internasional atau dalam negeri, BUMN kalau dalam KPBU dianggap sebagai badan usaha dari Indonesia," jelas Armand.

Terkait hal tersebut, Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana Banguningsih Pramesti mengatakan tender akan dilakukan pada Oktober 2018.

"Kemudian penentuan pemenang lelang November 2018. Tanda tangan kontrak KPBU pada Desember 2018. Financial close dan transisi pada semester I 2019, serta konstruksi sekaligus operasi pada semester II 2019-2044 karena masa konsesinya 25 tahun," sambungnya.

Masa konsesi hingga 25 tahun bisa menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di Bandara Labuan Bajo yang saat ini tercatat memiliki kapasitas hingga satu juta penumpang per tahun.

Selain itu, tarif pengembalian investasinya pun cukup menggiurkan karena mencapai Rp 5,84 triliun.

"Kami pun berharap melalui skema KPBU ini akan tercipta peluang transfer knowledge antara calon mitra dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap pengelolaan bandar udara yang lebih efisien dan profitable," pungkas Polana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com