BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Angkasa Pura II

Menyemai Potensi Desa Wisata Lewat Balkondes Tegal Arum

Kompas.com - 26/09/2018, 13:45 WIB
Sri Noviyanti,
M Latief

Tim Redaksi


KOMPAS.com –
Target pemerintah mendatangkan wisatawan mancanegara sebanyak 2 juta orang ke kawasan Borobudur dan sekitarnya—wilayah Yogyakarta, Solo, Semarang (Joglosemar)—akan menjadi manfaat bagi masyarakat di samping pemilik obyek wisata.

Pasalnya, hingga kini terhitung ada 18 Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang siap dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Pendapatan dari fasilitas itu akan masuk sebagai pemasukan desa.

Adapun Balkondes merupakan salah satu program Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Balkondes dibangun dengan dana corporate social responsibility (CSR) dari total 18 BUMN, salah satunya PT Angkasa Pura II.

Balkondes terbaru yang beberapa waktu lalu diresmikan adalah Saka Pitu di Desa Tegal Arum. 

"Kami berharap apa yang dikontribusikan Angkasa Pura II bisa membawa kemajuan bagi daerahnya," ujar Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dikutip dari artikel tayang Kompas.com, Jumat (21/9/2018).

(Baca juga: “Saka Pitu”, Falsafah Hidup yang Dipakai untuk Balkondes Tegal Arum)

Harapannya, kata Awal, kemajuan tidak hanya dari sisi ekonomi melalui pengembangan kegiatan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) tetapi juga konsep berpikir untuk selalu menjadi daerah yang lebih baik.

Menakar potensi Tegal Arum

Untuk menakar potensi Desa Tegal Arum, bisa dilihat dari apa saja yang sedang fokus dijalankan dan dikembangkan desa tersebut, di antaranya industri anyaman bambu, kuliner makanan khas, serta sentra bibit buah dan bunga.

PT Angkasa Pura II (Persero) meresmikan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Sakapitu di Desa Tegal Arum, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jumat (7/9/2018).KOMPAS.com/RIDWAN AJI PITOKO PT Angkasa Pura II (Persero) meresmikan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Sakapitu di Desa Tegal Arum, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jumat (7/9/2018).

Desa Tegal Arum memiliki potensi alam yang indah dan iklim udara sejuk. Desa ini memiliki hamparan sawah yang luas. Selain itu, lokasinya cukup dekat dengan Bukit Sun Rise.

Modal tersebut jadi potensi ramai dikunjungi wisatawan. Terlebih lagi, desa ini bisa jadi rest area bagi pengunjung Candi Borobudur karena berada di pinggir jalan yang merupakan akses utama mengarah ke sana.

"Maka dari itu, kehadiran (Balkondes juga merupakan langkah awal bagi Tegal Arum untuk menunjukkan potensi-potensi lokal yang dapat meningkatkan warga setempat," tambah Awal.

Kehadiran Balkondes, sejak awal, membuat masyarakat lokal antusias. Bahkan, sejak peletakkan batu pertama pada April, warga sekitar turut berpartisipasi membangun.

Adapun Balkondes Tegal Arum dilengkapi dengan 17 kamar dengan kapasitas 34 orang serta fasilitas penunjang, mulai dari home stay kecil, home stay besar, shower, toilet disabilitas, toilet umum, hingga wi-fi.

Ke depannya Balkondes diproyeksikan menjadi digital village heritage atau digital heritage homestay, yakni kompleks desa wisata yg memadukan teknologi digital dengan keunikan suasana pedesaan dalam berbagi kegiatan budaya, kesenian, UMKM, pendidikan, dan agro wisata.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'OutSourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "OutSourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com