Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darmin: Kalau Ekonomi Dunia Pulih, Hampir Pasti Kita Ketinggalan

Kompas.com - 27/09/2018, 11:49 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Darmin Nasution mengatakan, dalam setahun terakhir, ekonomi dunia mulai menunjukkan pemulihan dari guncangan global pada 2008-2009.

Hal ini menunjukkan dampak positif bagi negara yang berorientasi pada perdagangan ke luar negeri. Sementara bagi Indonesia yang aktivitas ekspornya jauh lebih kecil dibandingkan impornya, hal ini menjadi ancaman besar.

Pertumbuhan perekonomian Indonesia diprediksi melambat.

"Kalau ekonomi dunia pulih, hampir pasti kita ketinggalan pertumbuhannya dibandingkan Malaysia dan Thailand. Karena mereka berorientasi pada ekspor," ujar Darmin di Jakarta, Kamis (27/9/2018).

Berbeda dengan negara tersebut, kata Darmin, Indonesia masih berorientasi pada perdagangan di dalam negeri. Setelah krisis 1998, Indonesia bukannya menggenjot kegiatan ekspor-impor, namun fokusnya pada kegiatan pengelolaan sumber daya alam.

Saat ini, Indonesia berhasil mendongkrak pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Namun, Darmin khawatir kondisi global akan membuat Indonesia disalip negara-negara lain jika tak mampu bertahan.

"Jadi begitu perdagangan dunia pulih, akan banyak negara yang cepat melampaui kita karena banyak negara beriorientasi keluar dengan memanfaatkan dinamika impor-ekspor," kata Darmin..

Pemerintah mewanti-wanti agar dampak pemulihan perekonomian dunia tak menjatuhkan Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah mengantisipasi hal etrsebut dengan merancang berbagai kebijakan.

Salah satu strateginya adalah mendorong sektor pariwisata untuk menggenjot devisa. Menurut Darmin, pariwisata bisa jadi "senjata" alternatif selain ekspor yang bisa mempertahankan perekonomian Indonesia.

Darmin mengatakan, sektor pariwisata termasuk kegiatan yang relatif cepat berkembang di Indonesia. Apalagi dengan keindahan alam dan kayanya budaya Indonesia yang mulai dipandang dunia internasional.

Darmin mengaku bahwa membangun destinasi wisata butuh anggaran besar. Sebab, tak hanya mempercantik kawasan wisata, tapi juga membangun destinasi wisata baru.

"Kalau bangun destinasi pariwisata itu harus dibangin secara besar- besaran, mulai infrastruktur, produk, pertunjukan, sumber daya alam apa yang mau dijual di daerah itu dan supportingnya," kata Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com