Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI: Pelemahan Rupiah Tak Sebabkan Kenaikan Harga Barang

Kompas.com - 03/10/2018, 13:31 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memastikan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak menyebabkan kenaikan harga-harga barang.

Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) per hari ini tercatat sudah tembus level Rp 15.088 per dollar AS.

"Kami tidak lihat pelemahan rupiah menyebabkan kenaikan harga. Meski pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen, kapasitas ekonomi kita masih cukup, sehingga tidak menimbulkan tekanan harga," kata Perry dalam seminar yang diselenggarakan fraksi Partai Golkar di DPR RI, Rabu (3/10/2018).

Perry menjelaskan, dari sisi inflasi sejauh ini masih terjaga. Dari data terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan September 2018 terjadi deflasi sebesar 0,18 persen.

Data tingkat inflasi yang terjaga ini turut menjaga ekspetasi para pelaku usaha bahwa inflasi Indonesia secara keseluruhan tahun ini masih positif. Sehingga, belum terlihat urgensi menaikkan harga untuk sementara ini.

"Ekspetasi inflasi di pelaku ekonomi cukup kuat. Tingkat depresiasi kita pun lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya," tutur Perry.

Pernyataan Perry turut dikuatkan oleh hasil dari survei bank sentral terhadap dunia usaha, baru-baru ini. Dari survei tersebut, didapati dunia usaha merespons pelemahan nilai tukar rupiah dan pengaruh terhadap usahanya dengan tidak menaikkan harga.

"Kami survei ke dunia usaha, respons mereka tidak menaikkan harga, melainkan menurunkan margin dan meningkatkan efisiensi. Maka, dari sisi tekanan harga cukup terkendali," ujar Perry.

Dia memastikan bahwa pelemahan nilai tukar ini tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga di hampir seluruh negara di dunia. Salah satu faktor signifikan yang sangat mempengaruhi nilai tukar di hampir seluruh negara adalah dinamika perang dagang yang makin memanas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com